Jumat, 19 Mei 2017

Cerita Rasulullah Dengan Anak-Anak


Pernah Rasulullah meneteskan air mata kesedihan saat ditinggal pergi oleh buah hatinya; Ibrahim. Beliau pun ditanya, kenapa harus menangis. Maka beliau pun menjawab, “Ini merupakan bentuk kasih sayang.” HR. Bukhari.
Suatu saat Al-Aqra’ bin Habis pernah melihat Rasulullah mencium cucunya; Hasan, kemudian al-Aqra’ berkata, “Sesungguhnya saya memiliki sepuluh orang anak, dan saya tidak mencium satu orang pun dari mereka.” Maka Rasulullah pun berkata, “Siapa yang tidak menyayangi maka tidak akan disayangi.” HR. Muslim.
Kasih sayang Rasulullah kepada anak-anak pun beliau buktikan dalam sholatnya. Di mana suatu hari Rasulullah membawa Hasan dan Husain sholat, dan disaat sujud, Rasulullah memanjangkan sujudnya, sampai-sampai ada seorang sahabat mengangkat kepalanya dari sujud melihat apa yang terjadi, dan ternyata dia melihat seorang anak kecil sedang berada di atas punggung Rasulullah.
Ketika Rasulullah selesai, para sahabat pun menanyakan hal itu, mereka mengira wahyu diturunkan kepadanya, ternyata tidak, Rasulullah tidak bangkit karena cucunya berada di atas punggungnya dan beliau tidak menyukai bangkit kecuali sampai anak itu turun dari punggungnya. HR. Ahmad
Di siang hari juga, pernah Rasulullah berjalan dengan Abu Hurairah, dan mereka pun tiba di teras Fatimah kemudian beliau bertanya, “Mana Hasan?” Maka berselang beberapa saat, datanglah Hasan, maka Rasulullah pun sambut dengan riang gembira dan memeluknya sembari berucap, “Ya Allah, cintailah ia dan cintailah orang yang mencintainya.” HR. Bukhari.
Annas Radhiallahu Anhu juga pernah bertutur, bahwa Rasulullah pernah berkata kepada Abu Umaer yang sedang sedih karena matinya seekor burung kecil, beliau berkata, “Wahai Abu Umair, apa yang dilakukan Nughoer? (burung kecil?)” HR. Bukhari. Ya, begitu perhatian dan sayangnya kepada seorang anak, sampai-sampai pertanyaannya begitu halus.
Yang lebih menakjubkan lagi adalah,  Rasulullah pernah didatangkan minuman kemudian beliau meminumnya, sedangkan di samping kanannya ada seorang anak kecil dan di samping kiri, ada para sesepuh. Kemudian Rasulullah berkata kepada anak  kecil yang berada di sebelah kanannya, “Apakah engkau mengizinkanku memberikan kepada para sesepuh ini?”
Anak kecil pun mengungkapkan, “Tidak,  demi Allah saya tidak akan berbagi bagianku darimu kepada seorang pun.”  Maka kemudian Rasulullah meletakkan apa yang ada di tangannya. HR. Bukhari.
Coba lihat, bagaimana cara Rasulullah melatih rasa keberanian anak-anak. Melatih mereka mengungkapkan apa yang mereka rasakan dan melatih mereka untuk tetap berani selagi itu berada di atas kebenaran.
Bahkan Rasulullah juga sangatlah bersemangat menuntun anak-anak kepada jalan kebenaran walau itu hanya seorang Yahudi. HR. Bukhari
Dan yang terakhir adalah, beliau bersama cucu perempuannya; Umamah binti Abu al-‘Ash. Di mana beliau selalu  membawa cucunya itu untuk sholat. Bila Rasulullah sujud, Rasulullah meletakkanya di lantai, dan apabila berdiri beliau meletakkanya di atas pundak.
Seperti itulah Rasulullah dengan anak-anak.  Begitu mulia perlakukannya kepada mereka. Begitu menghargai pendapat mereka. Begitu memperhatikan perkemambangan mereka.
Ya, Rasulullah adalah teladan yang paling baik di setiap segi kehidupan. Di dalam rumah tangga, adalah orang yang paling baik dengan keluarga. Di medan perang beliua sangatlah perkasa. Di dalam belajar mengajar, beliau adalah orang yang paling istimewa dalam mengajar, sampai-sampai murid-muridnya bisa menaklukkan dunia, bahkan sampai di negeri kita tercinta; Indonesia.
Allah berfirman:
لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِمَنْ كَانَ يَرْجُو اللَّهَ وَالْيَوْمَ الْآخِرَ وَذَكَرَ اللَّهَ كَثِيرًا
Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.
Surah Al-Ahzab (33:21)
#edisi_belajar_mencintai_anak-anak
Irsun Badrun
Manyaran 20 Mei 2017

Sabtu, 22 April 2017

Contoh Istri Pejuang

Contoh Istri pejuang adalah sebagaimana yang dituturkan Rasulullah tentang Khadijah Radhiallahu Anha,

"Dia telah beriman kepadaku saat manusia kufur nan ingkar kepadaku, dia membenarkanku di saat manusia mendustakan, dia berikan kepadaku hartanya di saat manusia tidak mau memberikannya kepadaku, Allah mengkaruniaiku anak darinya sementara Dia tidak menganugerahkannya dari Istri yang lain." HR. Ahmad di dalam Musnad, 6/118

Karena begitu gigihnya perjuangan dalam mendampingi liku-liku dakwah Rasulullah, maka Allah pun mengirimkan salam kepadanya melalui malaikat Jibril.

Abu Hurairah bertutur, "Jibril Alaihissalam  mendatangi Rasulullah Shollallahu Alaihi Wasallam seraya berkata,

"Wahai Rasulullah!  Inilah Khadijah, dia telah datang dengan membawa bejana, di dalamnya ada lauk-pauk, makanan atau minuman; bila dia nanti mendatangimu, maka sampaikan salam Rabnya kepadanya serta beritakan kepadanya kabar gembira perihal istana untuknya di surga yang terbuat dari mutiara, yang tidak ada kebisingan maupun rasa lelah di dalamnya." Sahih Bukhari 1/539

Irsun Badrun
Disari dari buku  Arrahiqul Makhtum

Selasa, 18 April 2017

Lain Dulu Lain Sekarang

"Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat, dan orang-orang yang menyucikan diri.”  Albaqarah: 222.

Sebuah teguran diri, untuk tidak melihat orang dari masa lalunya, tapi melihat orang apa yang dilakukan hari ini.

“Dan Allah lebih senang dengan taubatnya seorang hamba…” HR. Muslim: 2747.

Sebuah tamparan diri, bahwa patut diacungkan jempol tuk orang yang mau berubah dari kelamnya masa lalu, dan terus mendukungnya untuk mau berubah.

“Siapa yang bersegera pada Allah dengan berjalan, maka Allah kan bersegera kepadanya dengan berlari.” HR. Bukhari: 6970.

Sebuah singgungan tuk diri, bahwa tidak perlu mencela seseorang dengan burukanya masa lalu, tapi harus melihat apa yang diperbuat hari ini. Toh, amalan seseorang dinilai akhirnya.

Mungkin datang seorang pria melamar seorang wanita, maka sang wanita pun bertanya, “Bagaimana dengan masa lalumu?”

Ah, pertanyaan yang tidak bijak, pertanyaan yang salah, kenapa harus melihat masa lalunya? Toh apabila baik masa lalunya, maka bleum tentu ia kan baik hari ini atau masa depannya. Dan kalaupun buruk masa lalunya, maka sungguh yang menjadi nilai adalah hari ini, hari di mana ia datang melamarmu.

Mungkin juga ada seorang lelaki yang berkata, ketika ditawarkan seorang wanita, “Bagaimana masa lalunya?”

Ya Allah, kalau wanita dinilai dengan masa lalunya, lalu bagaimana dengan pria? Sungguh menilai seseorang dengan masa lalunya, sesuatu yang tidak pantas, tapi nilailah apa yang ia perbuat hari ini.

Pernahkah kamu berpikir dengan masa lalu orang tuamu? Mungkin dahulu mereka berada pada kelamnya masa lalu, tapi kemudian mereka bangkit dan membesarkanmu, maka kamu pun menilah mereka apa yang sekarang kamu lihat, bukan dulu yang penuh dengan kemiskinan, ketidak jelasan hidup, dan lain sebagainya.

Kalau saja manusia di dunia ini dinilai dengan masa lalunya, lalu berapa banyak orang yang kan tersingkir, berapa banyak orang tidak patut dihormati, berapa banyak orang yang kan tetap hidup hina dina?

Tapi sekali lagi, Allah tidak menjadikan masa lalau sebagai sebuah nilai, tapi yang menjadi sebuah nilai di hadapan Allah adalah masa sekarang.

Pernah datang seorang lelaki kepada Rasulullah, ia mengatakan bahwa dirinya telah bermeseraan dengan seorang wanita, ia melakukan dengannya segalanya kecuali saja ia belum menyetubuhinya.

Rasulullah diam dengang pengaduan tersebut, maka beberapa saat kemudian setelah lelaki itu berpaling, turunlah ayat, “Sesungguhnya kebaikan-kebaikan itu akan menghapus keburukan.” Hud: 113.

Ya, sekali lagi, yang menjadi sebuah nilai adalah masa sekarang, dan ini pun direkomendasikan oleh Allah dengan berfirman yang artinya, “Sesungguhnya kebaikan-kebaikan itu akan menghapus keburukan.”

Pernah juga datang seoang wanita pezina di hadapan Rasulullah. Rasulullah membiarkan wanita itu sampai melahirkan, setelah melahirkan, Rasulullah membiarkan lagi wanita itu sampai selesai menyusui, dan setelah selesai menyusui, wanita itupun masih datang karena ingin bertaubat kepada Allah, maka dilaksanakanlah razam untuk dirinya, dan darahanya pun terciprat dan mengena seorang sahabat, dan sahabat itu  pun mencelanya, tapi Rasulullah malah memuji wanita itu bahwa taubatnya mencukupi kalau dibagikan untuk sebuah kampung.

Ya, sekali lagi, Rasulullah tidak menilai dari kelamnya masa lalu.

Aku pernah membaca sebuah tulisan dengan mengatakan, “Salah jika ada yang berkata, wanita itu dinilai dari masa lalunya, sedangkan pria dinilai masa sekarangnya.”

Ya, memang salah, karena kalau dilegalkan seperti itu, maka berapa banyak wanita yang dipojokkan. Lantas, apakah memang perbedaan wanita dan pria seperti itu? sekali-kali tidak.

Wallahu a'lam

Irsun Badrun

Kamis, 30 Maret 2017

Wudhu Dan Hubungan Seks


Bagi kamu muslim, maka resapilah, salah satu nikmat terbesar yang diberikan Allah adalah wudhu.

Ia wudhu. Merupakan sebuah amalan yang bisa mengangkat derajat dan menggugurkan dosa-dosa sampai pada tetesan terakhir air wudhu.

Kebiasaan orang-orang sholeh adalah menjaga wudhunya. Seperti Bilal bin Rabah, yang selalu berwudhu di setiap kali berhadats.

Wudhu juga adalah sebuah amalan yang menyertai sholat dua rakaat yang dapat menghapuskan dosa-dosa yang telah lalu.

Ah sudahlah, bukan itu fokus saya, tapi fokus saya adalah, ternyata wudhu itu bisa meronakan jiwa yang kusam, dan membakar habis kelesuan badan.

Tidakkah Rasulullah pernah berkata, bahwa pada hari kiamat orang-orang yang sering berwudhu akan dibangkitkan dalam keadaan gurron muhajjalin; orang yang terpancar cahaya di setiap anggota tubuh yang digunakan berwudhu?

Kamu tahu tentang cahaya? Ya, begitu dahsyat kecepatannya. Dan ternyata orang berwudhu, lebih cepat membangkitkan jiwa yang kusam dan semangat yang kendur.

Sehingga kita lihat, dengan wudhu ngantuk jadi hilang. Kepala jadi fresh dan hati kian tenang.

Salah satu sebabnya juga adalah, karena​ orang berwudhu bisa memutuskan belenggu-belenggu setan. Dan salah satu belenggu setan adalah tak bersemangat.

Lah, lantas apa kaitannya dengan hubungan seks?

Tentu sangat erat. Orang yang usai melakukan hubungan intim ia berada pada titik lemah dan butuh waktu untuk bisa bangkit lagi, khusus bagi laki-laki.

Maka, untuk membangkitkan semangat yang membara lagi, dan menghilangkan kekusaman jiwa adalah
Wudhu kemudian diikuti mandi jika tidak terlalu dingin.

Ya, itu adalah terapi free ala Irsun Badrun.

Selamat mencoba dan jangan lupa share sembari ucapkan selamat mencoba.

Akhukum Irsun Badrun
Wonogiri 30 Maret 2017

Rabu, 15 Maret 2017

Perempuan Tanpa Profesi

Perempuan Tanpa Profesi::::....

“Kamu sungguh makhluk ajaib.”

Gumamku dalam hati di saat malam semakin menampakkan kelamnya.

Kadang kumerasa takut dengan kerasnya hati ini, sehingga tidak bisa lagi merasakan pengorbananmu.

Kadang kumerasa bersalah karena selama ini kuhanya menuntut hakku dan tidak jeli melihat hakmu.

Padahal hakmu jauh lebih besar kepadaku, dan begitu besarnya hakmu kepadaku, aku mungkin tidak sanggup untuk memberikan hak itu semua untukmu.

Dan kuyakin, semua suami tidaklah sanggup memberikan hak itu kepada istrinya.

Kutahu kamu bukanlah seorang yang kuliah pada jurusan tata boga, namun kelihaianmu sungguh lebih dari seorang tata boga restoran berbintang.

Setiap hari, seakan engkau memahami setiap maksud dari detak hati ini, sehingga saat itu juga suguhan makanan dan minuman kamu jamu suamimu tanpa bosan dan keluh kesah. Dan yang ada hanyalah sebuah senyuman mengembang tuk suamimu ini, namun karena rasa egoku yang tinggi, kadang aku tidak pernah merasakan keliahaian serta rasa letih yang menyilimuti dirimu. 

Dan tahukah kamu? Kalau saja kamu memasang harga untuk menilai semua pekerjaanmu itu, maka berapakah yang harus aku bayar untukmu? Tiga juta? Empat juta? Lima juta? Atau malah puluhan juta?

Aku tidak terlalu tahu gaji seorang tata boga di sebuah restoran, namun aku yakin tidak di bawah satu juta, dan mereka mempunya waktu istrahat untuk bekerja. Sedangkan kamu, setiap hari, setiap jam dan bahkan setiap detik, kamu luangkan waktu untuk suamimu yang hanya bekerja separuh atau sehari saja, tapi malah suamimu lebih banyak menuntut hak dari pada kamu.

Wahai istriku, kutak tahu apakah kamu pernah kursus untuk menjadi Cleaner Service atau tidak, yang jelas kumelihat jiwa bersih bersatu dengan dirimu.

Kamu selalu peka dengan kebersihan rumah dari pada diriku. Halaman-halaman rumah yang jarang kubersihkan samasa bujangku, kini halaman rumahku menjadi bersih menyejukkan hati. Padahal kutahu, kutak mampu membayar seeorang tukang taman untuk merawatnya, tapi cukup dengan tangan mungilmu, semua itu bisa menjadi tertata rapi yang tidak kalah dari seorang tukan taman.

Kujuga sadari, bahwa di rumah, aku tidak menyewa seorang pembantu untuk membantumu, namun walau begitu, setiap sudut dan pojok rumah dan bahkan WC, selalu menampakkan rona kesejukkan hati karena bersih yang selalu terjaga.

Kutidak tahu berapa sudah yang harus kukeluarkan uang jika kamu seorang tukang taman pembantu di rumahku.

Empat juta? Delapan juta? Atau mungkin puluhan juta juga?

Namun walau aku tidak memberikanmu upah, kamu selalu mengerjakannya dengan penuh ketelatenan dan keiklasan.

Hanya saja rasa ego dalam diri ini kadang membuat hati ini buta akan seluruh kerja kerasmu dalam membersihkan rumahku.

Wahai istriku, kutidak tahu berapa gaji Baby Sitter setiap jamnya. Namun kalau setiap jam diberikan gaji lima puluh ribu, maka berapa ratuskah aku bayar kamu untuk satu hari?

Mungkin bukan ratus, tapi satu juta dua ratus ribu untuk dua puluh empat jam, maka satu bulan kuharus membayarmu tiga puluh enam juta rupiah.

Pertanyaanya. Sanggupkah aku? Hati kecilku kadang berdesis akan kepahlawananmu untuk anakku. Tidurmu tidak pernah pulas karenanya, mandi kadang tidak teratur karenanya, pakaianmu juga kadang tidak terurus karenanya, dan semua itu kamu berikan bukan mengharap dari tiga puluh enam juta, tapi kamu berikan  untuk bisa melihat sepotong hatiku bisa tumbuh berkembang dengan sempurna, sedangkan aku tidak pernah menilai itu dan malah menganggap remeh pekerjaanmu.

Istriku, kupernah menyaksikan sinetron dan kupernah membaca berita dan malah kumenyaksikan sendiri, berapa gaji perawat, berapa gaji dokter, apalagi dokter specialis. Semua mereka dibayar mahal, namun tahukah wahai istriku?

Tidak semua waktu mereka diberikan untuk pasien, tidak semua pisikis mereka diberikan kepada pasien, tidak semua hati mereka diberkian kepada pasien.

Namun kamu, hanya bernamakan seorang istri, seluruh waktumu, hatimu, jiwamu dan seluruh ragamu, kamu korbankan untuk anak dan suamimu bila mereka sedang sakit.

Dan lagi-lagi aku bingung, kalau saja kamu itu untuk dibayar, maka dari mana aku mendapatkan rupiah untuk membalas jasa-jasamu?

Oh memang hati ini benar-benar buta dengan usaha dan pengorbananmu, sampai tidak pernah merasakannya. Ya Allah, istriku dan istri-istri para suami yang lain.

Kadang aku tidak sadari, bahwa di tengah-tengaku ada seorang advokat yang cerdik dan handal, dan orang itu adalah kamu wahai istriku. Aku dulu sering menyaksikan kehidupan ayah dan ibuku, ketika ayahku terjebak dalam sebuah masalah di kampung, maka orang yang paling tangkas untuk menyelesaikan masalah itu adalah ibuku.
Ibuku berdiri bak seorang advokat yang handal dan dengan izin Allah beliau bisa mengeluarkan ayahku dari keterjebakan masalah.

Kutidak tahu, jika kamu seorang advokat yang sengaja aku sewa, maka berapakah yang harus kubayar di setiap satu masalah? Satu juta? Dua juta? Atau berapa?

Oh mamang keberanianmu kadang mengalahkan keberanianku, itu karena kamu ingin melihat suami bisa cepat tersenyum.

Istriku, nurani ini tidak bisa pungkiri akan kejeniusanmu dalam memberi arahan. Kamu bak konsultan hebat yang baru kutemui di dunia ini setelah orang tua.

Ingatkah kamu dengan musyawarah aku dan kamu akan ekonomi keluarga? Di saat aku yang mengambil keputusan, maka tidak sedikit kutemui kekurangan dan kerugian, namun di saat kamu yang memberikan sebuah arahan dan keputusan, maka tidak jarang kudapati keuntungan, baik yang bersifat materi atau moril.

Aku pun kembali teringat dengan kehidupan Rasulullah dengan Khadijah, di mana tidak sedikit Rasulullah berbuat atas dasar keputusan Khadijah, maka terbantahlah sebuah hadits yang tidak jelas kesahihannya yang artinya, “Musyawarahlah dengan istri-istrimu, tetapi jangan ikuti pendapat mereka.”

Oh sungguh hadits yang bertentangan dengan prilaku Rasulullah. Begitu juga dengan hadits yang artinya, “Menaati wanita akan mendatangkan penyesalan.”

Setelah semua profesi seakan kamu sandang, maka ternyata kamu juga seorang guru yang sebenarnya. Bahkan kamu lebih dari seorang guru, kalau saja suami bisa memberikan gelar professor, maka kamulah orang pertama yang akan kuberikan gelar professor  untuk dikenal di mata dunia. Bahkan kamu lebih dari seorang professor.

Kamu lahirkan anakmu penuh dengan susah payah, setelah itu kamu didik dia dengan penuh kasih sayang, tanpa kenal bosan dan letih, kamu kerahkan seluruh tenagamu, untuk melihat buah hatiku tumbuh dengan kecerdasannya dan budi pekertinya.

Aku tidak tahu, kalau semua itu dibebankan kepadaku untuk membayarmu, maka berapalah uang yang harus kukeluarkan untukmu. Tapi sekali lagi, kamu benar-benar tidak mengharapkan itu, yang kamu harapkan hanyalah senyuman dan kebahagiaan anak dan suamimu.

Kini aku termenung serta bingung melanda diri. Malu pun ikut mewarnai gejolak bantin ini. kalau saja semua profesi di atas dijumlahkan menjadi satu, mulai dari seorang tata boga, Baby Sitter, Cleaner Service, Dokter, Profesor, Advokat an Konsultan, maka berapa sudah yang harus kubayar untuk setiap bulan? Seratus juta? Dua ratus juta? Lima ratus juta? Atau malah miliaran rupiah?

Lalu kurang apa lagi dirimu sehingga kadang aku masih berkata, “Kenapa rumah kotor. Kenapa anak belum mandi. Kenapa makanan belum siap. Di mana sarapan pagi. Di mana secangkir teh.” Dan pertanyaan-pertanyaan lainnya lagi?

Oh sungguh diri ini kurang menyadari itu semua sehingga kadang membiarkanmu menyelesaikan pekerjaan itu semua tanpa turun tangan ikut membantu. Dan bahkan lebih miris lagi, aku sering berkata, “Itu hanya tugas seorang istri.” Subhanallah, Subhanallah. Di manakah sikap bijakku sebagai seorang suami?

Istriku, mungkin seluruh untaian kata-kataku tidak akan bisa mewakili sepotong hati yang kamu berikan kepadaku, walau seindah apapun kata-kataku, semua itu tidak akan bisa menggambarkan besarnya jiwamu kepadaku.

Maka biarkanlah aku menghiburmu dengan kata-kata yang sederhana yang kutulis juga dalam bukuku ‘Lentera Kehidupan’ yang dengan kata-kata ini, semoga bisa menjadi sebuah mesin dorongan diriku untuk tetap selalu memberikan yang terbaik buatmu.

“Wahai sayang, Jika kamu tidak bahagia dengan keadaanmu saat ini, maka reengutlah sukma ini, sebagai tebusan kebahagiaanmu nanti.

Wahai sayang, selalu ada dalam hati kecilku, tuk bisa menjadi malaikatmu yang bisa menciptakan senyum di bibir manismu.

Wahai sayang, semua pintamu kan terijabahi olehku demi menghabus rasa sendu yang selalu menghampirimu.

Wahai sayang, bentakan suaraku tak akan tertuju dan melambung tinggi di hadapamu, karena kutahu kamu adalah ratu dan bidadariku dan aku adalah pengawalmu.

Akhukum

Irsun Badrun

Kamis, 09 Maret 2017

Kisah Secangkir Kopi

Suatu hari di sebuah universitas terkenal. Sekelompok alumnus bertamu di rumah dosen senior, setelah bertahun-tahun mereka lulus. Setelah mereka semua menggapai kesuksesan, kedudukan yang tinggi serta kemapanan ekonomi dan sosial.

Setelah saling menyapa dan berbasa-basi, masing-masing mereka mulai mengeluhkan pekerjaannya. Jadwal yang begitu padat, tugas yang menumpuk dan banyak beban lainnya yang seringkali membuat mereka stress.

Sejenak sang dosen masuk ke dalam. Beberapa saat kemudian, beliau keluar sambil membawa nampan di atasnya teko besar berisikan kopi dan berbagai jenis cangkir.

Ada cangkir-cangkir keramik tiongkok yang mewah. Cangkir-cangkir kristal. Cangkir-cangkir melamin. Dan cangkir-cangkir plastik. 

Sebagian cangkir tersebut luar biasa indahnya. Ukirannya, warnanya dan harganya yang waahh.. Namun ada juga cangkir plastik yang biasanya berada di rumah orang-orang yang amat miskin.

*Sang dosen berkata,* _“Silahkan.. masing-masing menuangkan kopinya sendiri”._

Setelah setiap mahasiswa memegang cangkirnya, sang dosen berkata,

*“Tidakkah kalian perhatikan bahwa hanya cangkir-cangkir mewah saja yang kalian pilih? Kalian enggan mengambil cangkir-cangkir yang biasa?*

_Manusiawi sebenarnya, saat masing-masing dari kalian berusaha mendapatkan yang paling istimewa. Namun seringkali itulah yang membuat kalian menjadi gelisah dan stress_.

*Sejatinya yang kalian butuhkan adalah kopi, bukan cangkirnya.* Akan tetapi *kalian tergiur* dengan cangkir-cangkir yang mewah.
_Terus perhatikanlah, setelah masing-masing kalian memegang cangkir tersebut, kalian akan terus berusaha mencermati cangkir yang dipegang orang lain!_

*Andaikan kehidupan adalah kopi,* maka pekerjaan, harta dan kedudukan sosial adalah *cangkir-cangkirnya*.

Jadi, hal-hal itu hanyalah perkakas yang membungkus kehidupan. Adapun kehidupan (kopi) itu sendiri, *ya tetap itu-itu saja, tidak berubah.*

Saat konsentrasi kita tersedot kepada cangkir, maka saat itu pula kita akan kehilangan kesempatan untuk menikmati kopi. Karena itu ku nasehatkan pada kalian, *jangan terlalu memperhatikan cangkir, akan tetapi nikmatilah kopinya…”.*

Sejatinya, inilah penyakit yang diderita manusia. Banyak orang yang tidak bersyukur kepada Allah atas apa yang ia miliki, setinggi apapun kesuksesannya. Sebab ia selalu membandingkannya dengan apa yang dimiliki orang lain.

Setelah menikah dengan seorang wanita cantik yang berakhlak mulia, ia selalu berfikir bahwa orang lain menikah dengan wanita yang lebih istimewa dari istrinya.

Sudah tinggal di rumah sendiri, namun selalu membayangkan bahwa orang lain rumahnya lebih mewah dari rumah sendiri.

Ia bukannya menikmati kehidupannya beserta istri dan anak-anaknya. Tapi justru selalu memikirkan apa yang dimiliki orang lain, seraya berkata, “Aku belum punya apa yang mereka punya”.

Rasulullah shallallahu ’alaihi wasallam mengingatkan,

” ﻣَﻦْ ﺃَﺻْﺒَﺢَ ﻣِﻨْﻜُﻢْ ﺁﻣِﻨًﺎ ﻓِﻲ ﺳِﺮْﺑِﻪِ، ﻣُﻌَﺎﻓًﻰ ﻓِﻲ ﺟَﺴَﺪِﻩِ، ﻋِﻨْﺪَﻩُ ﻗُﻮﺕُ ﻳَﻮْﻣِﻪِ؛ ﻓَﻜَﺄَﻧَّﻤَﺎ ﺣِﻴﺰَﺕْ ﻟَﻪُ ﺍﻟﺪُّﻧْﻴَﺎ ”

_“Barangsiapa yang melewati harinya dengan perasaan aman dalam rumahnya, sehat badannya dan memiliki makanan untuk hari itu; seakan-akan ia telah memiliki dunia seisinya”._
(HR. Tirmidzi dan dinilai hasan oleh al-Albani)

Seorang bijak berpetuah, “Alangkah anehnya kebanyakan manusia! Mereka korbankan kesehatan untuk mengumpulkan harta sebanyak-banyaknya. Setelah terkumpul, gantian mereka gunakan harta tersebut untuk mengembalikan kesehatannya yang telah hilang!

Mereka selalu gelisah memikirkan masa depan, namun melupakan hari ini. Akibatnya, mereka tidak menikmati hari ini dan tidak pula hidup di masa datang.

Mereka senantiasa melihat apa yang dimiliki orang lain, namun tidak pernah melihat apa yang dimilikinya sendiri. Akibatnya, ia tidak bisa meraih apa yang dimiliki orang lain dan tidak pula bisa menikmati milik sendiri.

*Mereka diciptakan untuk satu tujuan, yakni beribadah*.
_Dunia diciptakan untuk mereka gunakan sebagai sarana beribadah_.

*Namun justru sarana tersebut malah melalaikan mereka dari tujuan utama”*.

🍄 *semangat pagi..selamat menikmati secangkir kopi* 🍄

*_Terima kasih_*

Oleh : _Ustadz Abdullah Zaen

Tenang Saja

Tenang saja, semakin kencang simpulan tali, maka akan semakin renggang.

Sekencang apapun cobaan hidup, maka ada kerenggangan di depannya.

Bukankah sesuatu yang lebih dekat dengan airmata adalah senyum?

Bukankah sesuatu yang lebih dekat dengan kesedihan adalah kebahagiaan?

Ingat, pedang yang kuat adalah pedang yang ditempa dengan yang berat, dibakar dengan yang panas.

Ingat, pohon yang subur adalah pohon yang dipupuk dengan kotoran.

Bukankah kita semua sepakat dengan firman Allah bahwa setelah kesukaran ada kemudahan?

Bukankah kita semua sepakat dengan hukum alam, bahwa setelah hujan dan badai maka akan terbit pelangi?

Berhenti tangisi dunia, karena seorang raja pun merinaikan air mata.

Berhentilah meretapi dunia, karena dunia taklah lebih berharga dari sekepak sayap nyamuk.

Tidakkah kita melihat, bahwa pendahulu kita pun sudah pernah menangis?

Tidakkah kita melihat, bahwa akhir dari segala sesuatu adalah kematian?

Maka ucapkanlah Alhamdulillah untuk setiap keadaan.

Irsun Badrun
Sragen 09 Maret 2017 di penghujung malam.

Selasa, 07 Maret 2017

Hukum Sholat Dengan Alas Kaki

Agar tidak salah paham: termasuk sunnah yaitu shalat dengan alas kaki, baik sepatu atau sandal

# Sunnah shalat menggunakan sandal

Terdapat beberapa hadits mengenai shalat menggunakn sandal.

Sahabat Abdullah bin Amr bin Ashradhiallahu ‘anhu berkata,

رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُصَلِّي حَافِيًا وَمُنْتَعِلًا

Saya melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam terkadang shalat dengan tidak beralas kaki dan terkadang shalat dengan memakai sandal.”[2]

Anas bin Malik pernah ditanya,

أَكَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُصَلِّي فِي نَعْلَيْهِ؟

“Apakah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah shalat dengan menggunakan sandal?”

Beliau menjawab: “Iya.”[3]

Dan dalil sunnahnya adalah hadits perintah agar shalat menggunakan sandal agar berbeda dengan ibadahnya orang yahudi.

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

خَالِفُوا الْيَهُودَ فَإِنَّهُمْ لَا يُصَلُّونَ فِي نِعَالِهِمْ، وَلَا خِفَافِهِمْ

“Berbedalah kalian dengan orang Yahudi. Sesungguhnya mereka tidak shalat dengan menggunakan sandal maupun sepatu.”[4]

Memang ada perselisihan ulama mengenai hukum shalat dengan sandal, pendapat terkuat hukumnya adalah sunnah/mustahab

Syaikh Muhammad bis Shalih Al-‘Utsaimin rahimahullahmenjelaskan,

وقد اختلف العلماء رحمهم الله تعالى سلفاً وخلفاً هل الصلاة فيهما من باب المشروعات فيكون مستحباً ، أو من باب الرخص فيكون مباحاً ، والظاهر أن ذلك من باب المشروعات فيكون مستحباً

“Para ulama baik yang dahulu dan sekarang rahimahumullah Ta’ala berselisih pendapat mengenai hukum shalat dengan menggunakan sandal, apakah shalat dengan memakai keduanya termasuk dalam bab disyariatkan sehingga hukumnya mustahab/sunnah atau termasuk dalam bab rukhshah/keringanan sehingga hukumnya mubah. Pendapat yang kuat bahwa, hal ini termasuk bab yang disyariatkan sehingga hukumnya adalah mustahab/sunnah.”[5]

Sunnah memakai sandal jika memungkinkan diterapkan

Di zaman sekarang masjid sudah memakai keramik dan permadai atau alas, sehingga jika menggunakan sandal maka bisa saja kotor atau bisa jadi sandalnya kotor dan ada najisnya. Atau jika memakai sandal khusus yang bersih dan tidak dipakai di luar, akan tetapi masyarakat belum kenal atau masih asing dengan sunnah ini. Maka sebaiknya jangan diterapkan, ini lebih bijaksana dan penuh hikmah.

Syaikh Abdul Aziz bin bazrahimahullah menjelaskan,

وإذا كان المسجد مفروشا فإن الأولى خلعها ؛ حذراً من توسيخ الفرش ، وتنفير المسلمين من السجود عليها

“Jika masjid memakai alas karpet maka yang lebih baik adalahmelepas (tidak memakai) sandal, agar tidak mengotori alas karpet dan membuat kaum muslimin enggan untuk sujud di karpet.”[6]

Demikian semoga bermanfaat

Penyusun:  Raehanul Bahraen

Artikel www.muslimafiyah.com

[1] HR Ibnu Majahno. 209, lihat juga “Shahih sunan Ibnu Majah” no. 173

[2] HR. Abu daud 653, Ibnu Majah 1038, dan dinilai Hasan Shahih oleh al-Albani

[3] HR. Bukhari 386

[4]HR. Abu Daud 652 dan dishahihkan al-Albani

[5] Majmu’ Fatawa wa Rasail 12/388, syamilah

[6] Fatawa Ibnu Baz,Fatwa Islam, no. 69793

Add Pاn BB muslimafiyah.com 5FA776FE
Telegram (klik): bit.ly/muslimafiyah

Minggu, 05 Maret 2017

Ibarat Daun

Ibarat daun, jatuh tak harus kering dan gugur tak harus diterpa angin.

Seperti itulah kita hidup di dunia ini. Pelan tapi pasti, kita sedang menunggu kapan kita terjatuh dan gugur; mati.

Daun tak pernah berharap bisa jatuh. Dan tangkai pun tak pernah meminta daun untuk pergi.

Tapi kuasa Ilahi adalah titah yang tak bisa kita lawan.

Namun ketahuilah, setelah kamu pergi jangan pernah kamu menjadi daun yang tak pernah lagi disebut oleh pohon, dahan, tangkai juga ranting, maka berusahalah untuk kesudahanmu yang lebih indah.

Irsun Badrun
Bogor Manyaran Wonogiri 2017

Sabtu, 04 Maret 2017

Asyiknya Bercumbu Dengannya

Asyiknya Bercumbu Dengannya

Sepertinya sudah terlalu lama, kamu tidak bercumbu dengannya.

Bagaimana kamu mau bercumbu dengannya, melihatnya saja, setan sudah membuatmu takut.

Padahal, jika kamu ditanya "Berimankah kamu dengannya?"

Tanpa ragu kamu akan menjawab, "Ia, aku beriman."

Tapi di saat kamu ditanya, "Benarkah ia bisa mengobati hatimu yang lebam?"

Kamu kemudian mulai ragu untuk menjawab.

Mau menjawab "ia" sedangkan baca saja tak pernah.

Mau jawab "tidak" kamu pun ketakutan; takut menjadi kufur, karena ingkar dengan satu perkataan sama saja dengan ingkar seluruhnya.

Sehingga mungkin solusi yang paling tepat bagimu sekarang adalah memulai menyentuhnya dan merabanya, karena jika melihat kepadanya saja ibadah dan lebih baik dari dunia dan seisinya, lalu bagaimana dengan menyentuhnya?

Setelah menyentuhnya, cobalah gerakkan bibirmu yang mulai kaku mengejakan huruf-hurufnya.

Carilah orang yang bisa membimbing hatimu untuk temukan obat hatimu yang kian lebam di dalam al-Qur’an.

Irsun Badrun
Wonogiri 05 Maret 2017

Wawancara eksklusif dengan Dr. Zakir Naik di Jakarta

Siapa yang tak kenal dengan Dr. Zakir Naik, juru da’wah Islam (Da’i) internasional dan pakar kristologi yang selama ini berdakwah dengan cara yang damai. Ceramah beliau yang memukau tentang ketauhidan, tersebar di media sosial dan disaksikan jutaan orang di seluruh dunia.

Setiap pesan dakwah yang disampaikan, tentang kebenaran Al Qur’an, telah membuka mata dan hati umat beragama di dunia menjadi tertarik dengan Islam, sehingga tak sedikit yang mengucapkan syahadat dan memilih untuk menjadi seorang muslim yang taat.

Dai asal Mumbai, India itu kini distigmakan sebagai “Orang yang berbahaya di dunia”, dicap sebagai tokoh Islam radikal, ekstrimis, bahkan teroris. Sejak kedatanganya ke Indonesia, Rabu (1/3/2017) lalu, banyak pihak yang tidak suka dengan kehadirannnya.

Meski demikian, sejumlah ulama Indonesia menyambut baik kedatangan Dr. Zakir Naik, diantaranya: KH. Abdullah Gymnastiar alias A’a Gym, Ustadz Arifin Ilham, Ustadz Syafii Antonio, Ustadz Yusuf Mansur, Ustadz Fadzlan Garamatan dan para ulama lainnya.

Dalam kunjungannya ke Indonesia selama sepekan, sejumlah jurnalis yang tergabung dalam Forum Jurnalis Muslim (Forjim) mendapat kesempatan untuk melakukan wawancara eksklusif dengan beliau di sebuah hotel berbintang di Jakarta, Jum’at (3/2) sore.

Berikut wawacara singkat jurnalis yang tergabung di Forjim dengan Dr. Zakir Naik:

Bagaimana pandangan anda tentang Muslim Indonesia?

Ini adalah kunjungan kedua saya ke Indonesia. Sayang senang bisa berada disini, terlebih Indonesia adalah negara muslim terbesar di dunia.

Bagaimana pandangan anda soal Islamophobia yang terjadi di seluruh dunia. Bukan hanya di Barat, tapi juga di negeri muslim sendiri. Metode dakwah seperti apa untuk menghadapi kelompok Islamophobia?

Sekarang ini senjata terhebat di dunia adalah media. Melalui media, putih bisa jadi hitam atau sebaliknya. Saat ini, banyak proaganda negatif terhadap Islam di sejumlah media, baik online, televisi, koran, maupun majalah. Harus ada langkah untuk memperbaiki image yang salah tentang Islam.

Karena itu, kita harus gunakan cara dan media yang sama untuk meluruskan persepsi yang salah tentang Islam.

Sayangnya, kita sebagai muslim masih terbelakang dalam penguasaan di bidang media. Sudah saatnya, kita gunakan media yang terbaik dan paling modern untuk menyikapi kesalahanpahaman pihak tertentu tentang Islam.

Saat ini, Indonesia selalu menjadi sasaran Kristenisasi, bagaimana pandangan anda mengenai hal ini?

Allah menjelaskan dalam Al Qur’an Surat Al Maidah ayat 82, bahwa golongan yang paling dekat dengan Islam adalah Kristen. Begitu juga dijelaskan dalam QS. Al Imran ayat 64, Allah menjelaskan, “Wahai ahli kitab, kita bicara satu persamaan tentang kalimat yang satu, yakni tidak menyembah tuhan lain selain Allah.

Karena itu, kita sebagai muslim harus melakukan dakwah dan pendekatan dengan mencari persamaan antara Islam dengan Kristen, Qur’an dengan Bible, bukan perbedaannya.

Anda dicap sebagai tokoh Islam radikal, bahkan kepala anda dihargai dengan 5 juta rupee atau 1 miliar? Tanggapan anda?

Sebagaimana kita ketahui, Pemerintah India sekarang ini sangat anti terhadap Islam dan merupakan ekstrimis Hindu. Selama ini saya sudah 25 tahun berdakwah, menyampaikan kebenaran Islam di seluruh India dengan cara yang damai. Dan itu tidak masalah. Tapi, pemerintah India yang sekarang tidak senang apa yang saya lakukan. Apalagi, sudah puluhan ribu bahkan ratusan ribu orang Hindu India yang masuk Islam.

Menyebut saya radikal, ekstrimis, teroris, adalah alasan yang diada-adakan pemerintah India saja.

Memang benar, ada seorang pendeta perempuan Hindu yang memberikan sayembara berhadiah untuk bisa membunuh saya. Bagi yang bisa membunuh saya, dihargai 5 juta rupee atau senilai Rp. 1 miliar.

Cara kekerasan itu dilakukan, karena mereka tak pernah menang dalam berdebat. Mereka pasti kalah ketika berhdapan dengan dalil Al Qur’an, sehingga yang bisa mereka lakukan adalah dengan cara kekerasan.

Sejak anda datang ke Indonesia, ada pihak-pihak yang tidak suka dengan kehadiran anda disini. Bahkan anda yang bilang, anda seharusnya tidak lolos masuk ke Indonesia dengan tuduhan anda sebagai tokoh radikal. Tanggapan anda?

Allah menjelaskan dalam Al Qur’an surat al Hujurat ayat 6. Jika menerika informasi, sebaiknya dilakukan tabayun terlebih dahulu. Sebab, kalau tidak, akan merugikan seseorang.

Seperti kita ketahui, musuh-musuh Islam selalu menggunakan cara untuk mencegah saya datang ke suatu negara dengan tuduhan membawa paham radikalisme dan terorisme.

Kalau saya dibiarkan masuk ke indonia, ada pihak yang tidak suka, jika puluhan ribu, ratusan ribu bahkan jutaan orang akan tertarik pada Islam. Pesan damai yang saya sampaikan dihadapi dengan membangun citra negatif tentang saya.

Hingga saat ini, saya sudah memberi ceramah lebih dari 2000 kali. Saya jutsru akan menantang jika ada ceramah yang mempromosikan radikalisme, ekstrimisme, dan terorisme. Yang selama ini terjadi adalah orang-orang yang suka memotong-motong ceramah saya, seperti halnya memotong ayat Al Quran. Sebagai contoh, jangan dirikan shalat saat mabuk. Tapi dipotong, kalimatnya menjadi jangan dirikan shalat. Belum ada dalam sejarah, propaganda negatif kepada Islam dengan menggunakan media begitu gencarnya.

Dua tahun lalu (2 Maret 2015), saya menerima penghargaan tertinggi dari Pemerintah Saudi “King Faisal Award”, semacam Nobel Prize dalam dunia Islam untuk pelayanan kepada Islam. Apakah mungkin, Kerajaan Saudi Arabia yang memiliki intelijen negara memberi penghragaan tertinggi kepada seorang teroris?

Saya juga menerima penghargaan tertinggi kedua dari Penguasa Dubai dari keluarga al Makhtoum. Apakah mungkin Penguasa Dubai yang juga memiliki intelijen negara, memberi penghargaan tertinggi kepada seorang teroris. Itu pun tidak mungkin. Itu semua itu hanya propaganda negatif saja.

Tiga tahun yang lalu, saya juga menerima penghargaan tertinggi dari Kerajaan Malaysia, apakah intelijen negara tidak tahu kalau ada seorang teroris diberi penghargaan. Itu mustahil.

Saya banyak menerima undangan dari Kepala Negara Islam di seluruh dunia, apakag mungkin mereka mau mengundang dan bertemu dengan seorang teroris?

Baru kali ada seorang penerima penghargaan sebagai orang yang tertuduh. Orang itu hanya Zakir Naik.

Apa pesan anda untuk melindungi akidah umat Islam, khususnya di Indonesia?

Pesan yang paling penting untuk saya sampaikan kepada muslim di seluruh dunia, termasuk Indonesia, adalah baca dan pelajari Al Qur’an dengan baik, dan pahami dengan benar.

Meski Al Qur’an berbahasa Arab yang tidak kita pahami, hendaklah membaca terjemahan dan tafsirnya agar dipahami maknanya. Selain Al Qur’an, juga bacalah dan kitab-kitab hadits shahih.

Saya berpesan kepada saudara saya sesama muslim diseluruh dunia, agar tidak terpancing, terpecah untuk hal-hal yang kecil. Umat Islam harus bersatu dalam urusan yang besar. Dalam QS. Imran ayat 103, Allah mengingatkan kita umat Islam agar bersatu dan jangan berpecah belah. Inilah pesan yang sangat jelas dan penting.

(*/arrahmah.com)

Via : Ummu Fatma - SAHABAT BiAS T04 G-42

Dari FB Ibu Herawati Amin

Jumat, 03 Maret 2017

Bergegaslah Pada Ampunannya

Setinggi apapun dosamu, maka *ketahuilah kasih sayang dan ampunan-Nya, tak dapat dihitung tingginya.*

*Jika dosamu seluas bumi, maka ampunan Allah seluas bumi dan langit.*

*Jika dosamu sedalam samudra, maka ampunannya sedalam tujuh lapis bumi dan langit.*

Kembalilah, *kembalilah dan ketahuilah, satu kebaikan Allah lipat gandakan sepuluh kali lipat, maka bergegaslah pada kebaikan.*

وَسَارِعُوا إِلَىٰ مَغْفِرَةٍ مِنْ رَبِّكُمْ

Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu

Surah Ali 'Imran (3:133)

Irsun Badrun ✍🏽

Listen to AQ #27 Bergegaslah Pada-Nya by Suara Hati Kita #np on #SoundCloud
https://soundcloud.com/suara-hati-kita/aq-27-bergegaslah-pada-nya

Kisah MenakJubkan Tentang Menyayangi

Seorang sahabat namanya Abu Thorif 'Adi bin Hatim Attho-iy, selalu memotong-motong roti dan diberikan ke semut sembari berkata,

_"Mereka adalah tetangga, dan bagi mereka haq."_

ﻗَﺎﻝَ ﺭَﺳُﻮﻝُ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ : ‏ ﺍﻟﺮَّﺍﺣِﻤُﻮﻥَ ﻳَﺮْﺣَﻤُﻬُﻢُ ﺍﻟﺮَّﺣْﻤَﻦُ، ﺍﺭْﺣَﻤُﻮﺍ ﻣَﻦْ ﻓِﻲ ﺍﻷَﺭْﺽِ ﻳَﺮْﺣَﻤْﻜُﻢْ ﻣَﻦْ ﻓِﻲ ﺍﻟﺴَّﻤَﺎﺀ.

Rasulullah bersabda, "Orang yang menyayangi, maka yang Maha Rahman menyayangi mereka.

Sayangilah siapa yang ada di bumi, maka yang ada di langit akan menyayangi kalian. HR. Tirmidzi dan dishahihkan oleh Syekh Al-Albani.

Dalilul Faalihin: 1/213
Irsun Badrun

Mukjizat Nabi Yang Jarang Kita Ketahui

Berkata Assuyuti "Tidaklah seorang nabi diberikan sebuah mukjizat kecuali Nabi Muhammad shalallahu alaihi wasallam juga diberikan mukjizat yang serupa."

Jika Musa Alaihissalam diberikan tongkat yang berubah menjadi ular yang merayap, *maka Rasulullah shalallahu alaihi wasallam pernah  memberikan sebatang kayu yang berubah menjadi pedang.*

Kisahnya adalah pada perang Badar, di mana Ukasyah mendatangi Rasulullah dan berkata, _"Pedangku patah."_

Maka Rasulullah pun memberikannya sebuah ranting dari kayu sembari berucap, _"Pukullah dan berperanglah dengan ini."_

Maka Ukasyah pun mengambilnya dan berperang dengannya, maka kayu pun berubah menjadi pedang.

Pedang itupun masih tetap ada sampai setelah wafatnya Rasulullah.

📅Hikmah kajian Malam Sabtu
📖Kitab Syarah Arbain Annawawi
🚶Masjid Jami' Syababul Arbi'a
Ling. Bogor Pagutan Manyaran Wonogiri

Oleh: Irsun Badrun

*_Mari ngaji kitab_* Biar lebih menyeluruh pengetahuannya.

Kamis, 02 Maret 2017

Jangan Putus Asa

Jika gelombang kesedihan datang melanda, maka tetaplah yakin dengan Maha Pengasihnya Allah, karena

وَرَحْمَتِي وَسِعَتْ كُلَّ شَيْءٍ ۚ

_dan rahmat-Ku meliputi segala sesuatu._
Surah Al-A'raf (7:156)

Kata Allah,

Jangan pernah berputus asa dari Maha Rahmannya Allah, karena

وَمَنْ يَقْنَطُ مِنْ رَحْمَةِ رَبِّهِ إِلَّا الضَّالُّونَ

_Tidak ada orang yang berputus asa dari rahmat Tuhan-nya, kecuali orang-orang yang sesat._
Surah Al-Hijr (15:56)

Tetap yakin dengan Maha Rahmannya Allah, seburuk apapun keadaanmu

Sebagaimana keyakinan seorang pelacur  dengan Maha Rahmannya Allah, walau seburuk apapun dirinya.

Ya, wanita tersebut dibalas dengan surga yang luasnya seluas langit dan bumi, padahal hanya memberikan seteguk air kepada seekor anjing.

Berkata Ibnu Taimiyah

ﻓﻬﺬﺍ ﻟﻤﺎ ﺣﺼﻞ ﻓﻲ ﻗﻠﺒﻬﺎ ﻣﻦ ﺣﺴﻦ ﺍﻟﻨﻴﺔ ﻭﺍﻟﺮﺣمة

_Itu karena, terdapat dalam hati wanita tersebut niat yang baik dan rasa penyayang._

Ya, niat yang baik karena berharap kasih sayang dari Allah.

Maka, seburuk apapun keadaanmu, jangan pernah bosan berbaik sangka pada Allah bahwa Dia Maha Pengasih dan penyayang.

Yakin, rasa penyayang dan kasih-Nya, melebihi dari rasa sayang pada dirimu sendiri.

Hal itu sebagaimana tertuang dalam surah al-Qur'an yang diberi nama ARRAHMAAN

Irsun Badrun
Wonogiri 31 Januari 2017

Listen to AQ # Jangan Putus Asa by Suara Hati Kita #np on #SoundCloud
https://soundcloud.com/suara-hati-kita/aq-jangan-putus-asa

Sabtu, 18 Februari 2017

Pesan Untuk Setiap Yang Dililit Hutang Dan Kesedihan

Saudaraku fillah

Tangisan tidaklah mendahului apa yang Allah akhirkan, dan tidak mengakhiri apa yang Allah dahulukan.

Tangisan tidak akan pernah memberikan kamu apa-apa. hendaknya kamu bertawakkal kepada Allah, dan berbaik sangka kepada Allah. Karena sesunggunya Allah tergantung persangkaan hamba-Nya.

Berhentilah untuk berputus asa, atau putus harapan dari rahmat Allah. Bertawakkallah kepada (Al-Hayyul Qayyum) yang Maha hidup yang selalu mengurusi makhluk-Nya. Bertawakkallah kepda yang Maha Pengasih.

Mohonloh kepada Allah agar engkau dilapangkan pertolongan-Nya, taufik-Nya, petunjuk-Nya dan membukakan untukmu pintu-pintu solusi.

Rasulullah pernah memasuki masjid pada suatu hari dan tak sengaja melihat Abu Umamah, maka Rasulullah berkata,

"Wahai Abu Umamah, apa yang membuatmu duduk di masjid pada waktu yang bukan waktu sholat?"

Abu Umamah menjawab, "Wahai Rasulullah,  kesedihan merasukku,   dan hutang melilitku."

Maka Rasulullah berkata, "Apakah kamu tidak mau aku tunjukkan kepadamu beberapa kalimat, jika kamu mengucapkannya, maka Allah akan hilangkan kesedihanmu, melunasi hutangmu?"

Abu Umamah menimpali, "Aku mau wahai Rasulullah."

Maka Rasulullah perintahkan, "Ucapkanlah




اللَّهمَّ إني أعوذ بك من الهَمِّ والحَزَنِ ، وأعوذُ بك من العجْزِ والكَسَلِ، وأَعوذُ بك من البخْلِ والجُبْنِ ، وأعوذ بك من غَلَبَةِ الدَّيْنِ وقَهرِ الرجال


Allohumma Inni Audzubika Minal Hammi Wal Hazani Wa Audzubika Minal Ajzi Walkasali Wa Audzubika Minal Bukhli Wal Jubni Wa Audzu Bika Min Golabatid Dain Waqohrir Rijaali


“Ya Allah aku berlindung kepada-Mu dari kegelisahan dan kesusahan, dan aku berlindung pada-Mu dari kelemahan dan sifat malas, dan aku berlindung kepada-Mu dari sifat kikir dan pengecut, dan aku berlindung pada-Mu dari hutang yang tak mampu ditanggung serta kesewenangan orang yang tak mampu dilawan.”



Kalimat-kalimat yang begitu baik nan berkah. Doa-doa yang begitu ampuh dengan izin Allah.


Tidaklah seorang hamba mengucapkannya. Mengimaninya.  Yakin dengan maknanya, kecuali Allah akan mengadakan baginya solusi dari segala masalah.

Abu Umamah menuturkan,

فقلت ذلك ، فأَذهَبَ الله همِّي ، وقضى عني دَينْي

"Aku membaca yang demikian, maka Allah pun hilangkan kegundahanku, dan melunasi hutangku."


Rasulullah perintahkan untuk memohon pertolongan kepada Allah, karena manusia amatlah lemah.

Dan tidaklah seseorang keluar dari sebuah kesedihan, kecuali akan jatuh pada kesedihan yang lain.

Dan tidaklah selamat dari sebuah duri dunia, kecuali akan tertusuk dengan duri yang lainnya lagi.


لَقَدْ خَلَقْنَا الْإِنْسَانَ فِي كَبَدٍ

Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia berada dalam susah payah. Al-Balad: 4

Ketahuilah, tidak ada yang mengalihkan kegelisahan, menghilangkan kesedihan, kecuali Allah yang Maha hidup yang tidak merasakan ngantuk juga tertidur.

Saudaraku fillah,,

Allah menghendaki kebaikan kepadamu, sehingga Ia mengujimu dan mengilhamkan sabar atasmu.

Allah menghendkai kebaikan atasmu, sehingga Ia mengujimu, biar hatimu tumpah ruah hanya kepada-Nya.

Allah menghendaki atasmu kebaikan, agar kamu bisa memohon kepada-Nya,

"Wahai Rab, jangan engkau serahkan diriku kepada seorang yang lemah yang melombaiku, dan juga tidak kepada seorang musuh yang Engkau serahkan masalahku."

Lisanmu terus berkata,

"Ya Allah, wahai pengabul orang yang kesulitan jika berdoa kepada-Mu.”

“Kepada-Mulah kutumpahkamu semua pengaduanku, Kepada-Mulah kukembali wahai Yang Maha Mulia lagi tinggi.”

Lisanmu terus berkata

“Ya Allah, Yang menyingkap kemudharatan dari Ayyub, dan menghilangkan gundah dari Nun, dan menyingkap kesusahan dan kegundahan dari hamba-hamba-Mu, maka janganlah jadikan hamba orang yang paling susah di sisi-Mu.”

“Ya Allah, janganlah Engkau haramkan kebaikan yang ada pada sisi-Mu dengan keburukan yang ada pada diriku.”

***

Perbanyaklah berdoa kepada-Nya. Bermunajadlah kepada-Nya, karena sesungguhnya Dia adalah Allah yang lebih penyayang kepada dirimu dari pada penyayangnya kamu kepada dirimu sendiri.

Sesungguhnya jika engkau lantunkan kata-kata yang keluar dari hati yang beriman kepada Allah. Yakin dengan pertolongan-Nya, maka Allah tidak pernah akan menelantarkanmu.

Sesungguhnya seorang hamba, apabila berdoa dan berpegang teguh dengan doanya lalu kembali hanya kepada Allah, jujur dalam doanya, dan rasa kembalinya kepada Allah, maka pintu langit akan terbuka.

Apabila seorang hamba berdoa kepada Allah, jujur dari hatinya sedangkan gundah gulan telah marasuk pada tubuhnya, baik sebab sakit, atau penyakit, dan dokter pun telah berusaha semaksimal mungkin, dan musibah pun semakin menyiksanya, anak-anaknya pun semakin di dera kepiluan,  dan senyumannya pun seakan ditutupi oleh awan kesedihan,

Maka seorang hamba jika sampai pada titik ini,  dan hanya kepada Yang Maha besar lagi tinggi ia kembali,  dengna penuh kejujuran dan keyakinan,  maka inilah tujuannya sebuah cobaan, (agar kembali pada Allah)

Karena yang dimaksud dengan cobaan, yaitu agar lari dari Allah kepada Allah. Agar tumpah semua pengaduannya hanya kepada Allah. Dan agar ia selalu ingat keagungan Allah.

Jika hutang telah melilitmu, ingatlah Allah yang lebih besar daripada hutang dan dari segala sesuatu.

Dan jika kegundahan dan kegelisahan terlihat bak badai yang menghantam hidupmu juga keluargamu,  maka ingatlah Allah, bahwa Dia mendengarmu, melihatmu, Maha Pengasih,

Katakanlah,

Wahai Rab, Engkau mengetahui keadaanku, Engkau mengetahui kelemahanku, Engkau mengetahui kefakiranku, ya Allah, hanya kepada-Mu, hamba memohon, kepada-Mu kuserahkan semua urusanku,

اللَّهُمَّ إِلَيْكَ أَسْلَمْتُ نَفْسِي، وَإِلَيْكَ وَجَّهْتُ وَجْهِي، وَإِلَيْكَ فَوَّضْتُ أَمْرِي، وَإِلَيْكَ أَلْجَأْتُ ظَهْرِي , رَغْبَةً وَرَهْبَةً إِلَيْكَ، لَا مَلْجَأَ وَلَا مَنْجَى مِنْكَ إِلَّا إِلَيْكَ، آمَنْتُ بِكِتَابِكَ الَّذِي أَنْزَلْتَ، وَبِنَبِيِّكَ الَّذِي أَرْسَلْتَ

Ya Allah, hanya kepada-Mulah kuserahkan diriku,  hanya kepada-Mulah kuhadapkan wajahku, hanya kepada-Mulah kupasrahkan urusanku, hanya kepada-Mulah kusandarkan punggungku,  dengan penuh  pengharapan dan ketakutan kepada-Mu,  tiada tempat bersandar dan mencari keselamatan dari Engkau kecuali kepada-Mu.

Sesungguhnya  aku beriman dengan kitab yang Engkau turunkan, juga kepada Nabi yang telah Engkau utus.

Apabila engkau ucapkan untaian-untaian kata ini, maka akan dibukakan bagi kalimat ini,  pintu-pintu langit.

Dan apbila engkau mengamalkan doa ini, maka enkau tidak dibebani untuk menghilangkan kesusahan dan hal-hal besar.

Sesungguhnya Allah, jika telah menghendaki sebuah solusi, maka akan solusi itu datang dari arah yang tidak kamu sangka.

Ketahuilah, jika bumi terasa menghempit,  orang-orang berlepas diri darimu, keluarga menjauhimu, jika engkau mempercayai seseorang, tapi ia kemudian berlepas diri darimu dan menghianatimu, dan ketika engkau mengharapkan seseorang tapi kemudian kamu dihinakan, maka saat itu Allah ingin engkau tahu, bahwa Allah menginginkanmu, Allah ingin engkau hanya bersandar kepada-Nya.

Orang yang paling berbahagia di dunia ini adalah, seseorang yang menghadapkan wajahnya hanya kepada Allah.

Orang yang paling berbahagia di dunia ini adalah, seseroang yang menyerahkan hatinya hanya kepada Allah

Dan sebaik-baik agama adalah, seseorang yang hanya menghadapkan wajahnya kepada Allah dan berbaik sangka serta yakin, bahwa solusi hanya dari Allah.

Jika orang-orang menghinakanmu, dan menakutimu, maka ketahuilah bahwa bukan di tangannya sebuah kemuliaan maupun kehinaan

Jika orang-orang menghinakanmu, dan engkau meminta bantuan dan pertolongan kepada mereka, maka ketehauilah, mereka sendiri tidak dapat memberikan kemudharatan maupun kebaikan buat diri mereka sendiri, tidak juga kematian, kehidupan dan kemenangan.

Dan jika cobaan semakin dahsyat, orang-orang terdekat semakin menjauh, dan semua manusia seakan memusuhimu,

maka ketahuilah engkau mempunyai Rab yang tidak akan prnah menelantarkanmu

Engkau mempunyai Rab tempat melimpahkan segala keluhan

Engkau mempunyai Rab yang mendengarkan segala yang rahasia lagi tersembunyi

Engkau mempunyai Rab yang menyayangi dan mencintaimu, dan mencintaimu agar engkau memanggil-Nya, bersandar kepada-Nya, berdoa hanya kepada-Nya,

أَمَّنْ يُجِيبُ الْمُضْطَرَّ إِذَا دَعَاهُ وَيَكْشِفُ السُّوءَ وَيَجْعَلُكُمْ خُلَفَاءَ الْأَرْضِ أَإِلَهٌ مَعَ اللَّهِ

Atau siapakah yang memperkenankan (doa) orang yang dalam kesulitan apabila ia berdoa kepada-Nya, dan yang menghilangkan kesusahan dan yang menjadikan kamu (manusia) sebagai khalifah di bumi? Apakah disamping Allah ada tuhan (yang lain)? QS. Annaml: 62

Allah menyebutkan akan bala yang diderita Ayyub

وَأَيُّوبَ إِذْ نَادَى رَبَّهُ أَنِّي مَسَّنِيَ الضُّرُّ وَأَنْتَ أَرْحَمُ الرَّاحِمِينَ (83)

فَاسْتَجَبْنَا لَهُ فَكَشَفْنَا مَا بِهِ مِنْ ضُرٍّ وَآتَيْنَاهُ أَهْلَهُ وَمِثْلَهُمْ مَعَهُمْ رَحْمَةً مِنْ عِنْدِنَا وَذِكْرَى لِلْعَابِدِينَ (84)

Allah katakan,

Dan (ingatlah kisah) Ayub, ketika ia menyeru Tuhannya: "(Ya Tuhanku), sesungguhnya aku telah ditimpa penyakit dan Engkau adalah Tuhan Yang Maha Penyayang di antara semua penyayang." 

Ayyub memanggil-Nya (Allah), sedangkan cobaan berat telah menimpanya, pengaduan sudah sampai pada titik penghabisan, dan bencana sudah begitu dahsyat.

Maka Ayyub memanggil Allah dengan nama-nama-Nya, sifat-sifat-Nya.

Ayyub berkata,
أَنِّي مَسَّنِيَ الضُّرّ
"Sesungguhnya aku telah ditimpa penyakit."
 yaitu baik keadaan dan juga masalahnya

Akan tetapi (Ayyub tetap berbaik sangkat dan berucap) "Ya Allah,  Engkau adalah Tuhan Yang Maha Penyayang di antara semua penyayang."

فَاسْتَجَبْنَا لَهُ فَكَشَفْنَا مَا بِهِ مِنْ ضُرٍّ وَآتَيْنَاهُ أَهْلَهُ وَمِثْلَهُمْ مَعَهُمْ رَحْمَةً مِنْ عِنْدِنَا وَذِكْرَى لِلْعَابِدِينَ

Maka Kamipun memperkenankan seruannya itu, lalu Kami lenyapkan penyakit yang ada padanya dan Kami kembalikan keluarganya kepadanya, dan Kami lipat gandakan bilangan mereka, sebagai suatu rahmat dari sisi Kami dan untuk menjadi peringatan bagi semua yang menyembah Allah.


Berkata sebagian ulama,
وَذِكْرَى لِلْعَابِدِينَ

peringatan bagi semua yang menyembah Allah.


Yaitu dikarenakan Ayyub berdoa kepada Allah dengan penuh keyakinan, dan sesungguhnya Allah mengabulkan bagi siapa saja yang ditimpa dengan bala dan kemudian berdoa kepada-Nya dengan penuh keyakinan.

ذِكْرَى

peringatan

yaitu peringatan yang harus kamu ingat di setiap cobaan, onak, dan  juga kesusahan, baik pada keluargamu, anak-anakmu, hartamu,

Jika kamu berada dalam zona aman dalam kehidupanmu, tercukupi minumanmu, sehat jasadmu, dan tercukupi makananmu, maka jangan terlalu engkau risaukan dengan cobaanmu.

Jika musiba-musibah menimpamu, kehidupan seakan melelahkanmu,  hutang melilitmu, dan kamu berada dalam kesempitan setelah berada dalam zona aman,

Begitu juga anak-anak yang mengadu, dan engkau berada dalam gundah gulana, kesedihan dan kesusahan, bayang-bayang hutang selalu menghantui, begitu juga dengan tagihan, dan juga dosa-dosa. Maka saat itu, dunia terasa sempit, namun tidak akan ada yang membuat duniamu lapang kecuali keyakinanmu dengan Allah azza wajalla.

Dan tidak ada yang bisa mengalihkan kegundahan tersebut dan menghilangkan kesedihan itu, kecuali keyakinanmu bahwa Allah lebih penyayang pada dirimu daripada dirimu sendiri.

Wahai orang yang yakin atas Allah, maka ia telah benar. Tidak mungkin orang yang bermunajad di bawah naungan Allah, lalu Allah menolaknya.

Tidak mungkin seorang yang menggantungkan keyakinannya pada Allah lalu Allah menelantarakannya.

Diterjemahkan oleh
Irsun Anwar Badrun
Wonogiri 18 Februari 2016

Dari Audio Syekh Muhammad Al-Mukhtar Assyanqithi.

Minassunnah berusaha menyajikan artikel Islam yang mengacu pada hadits-hadits Sahih yang merupakan dasar pijak cara kita beragama.