Sabtu, 18 Februari 2017

Pesan Untuk Setiap Yang Dililit Hutang Dan Kesedihan

Saudaraku fillah

Tangisan tidaklah mendahului apa yang Allah akhirkan, dan tidak mengakhiri apa yang Allah dahulukan.

Tangisan tidak akan pernah memberikan kamu apa-apa. hendaknya kamu bertawakkal kepada Allah, dan berbaik sangka kepada Allah. Karena sesunggunya Allah tergantung persangkaan hamba-Nya.

Berhentilah untuk berputus asa, atau putus harapan dari rahmat Allah. Bertawakkallah kepada (Al-Hayyul Qayyum) yang Maha hidup yang selalu mengurusi makhluk-Nya. Bertawakkallah kepda yang Maha Pengasih.

Mohonloh kepada Allah agar engkau dilapangkan pertolongan-Nya, taufik-Nya, petunjuk-Nya dan membukakan untukmu pintu-pintu solusi.

Rasulullah pernah memasuki masjid pada suatu hari dan tak sengaja melihat Abu Umamah, maka Rasulullah berkata,

"Wahai Abu Umamah, apa yang membuatmu duduk di masjid pada waktu yang bukan waktu sholat?"

Abu Umamah menjawab, "Wahai Rasulullah,  kesedihan merasukku,   dan hutang melilitku."

Maka Rasulullah berkata, "Apakah kamu tidak mau aku tunjukkan kepadamu beberapa kalimat, jika kamu mengucapkannya, maka Allah akan hilangkan kesedihanmu, melunasi hutangmu?"

Abu Umamah menimpali, "Aku mau wahai Rasulullah."

Maka Rasulullah perintahkan, "Ucapkanlah




اللَّهمَّ إني أعوذ بك من الهَمِّ والحَزَنِ ، وأعوذُ بك من العجْزِ والكَسَلِ، وأَعوذُ بك من البخْلِ والجُبْنِ ، وأعوذ بك من غَلَبَةِ الدَّيْنِ وقَهرِ الرجال


Allohumma Inni Audzubika Minal Hammi Wal Hazani Wa Audzubika Minal Ajzi Walkasali Wa Audzubika Minal Bukhli Wal Jubni Wa Audzu Bika Min Golabatid Dain Waqohrir Rijaali


“Ya Allah aku berlindung kepada-Mu dari kegelisahan dan kesusahan, dan aku berlindung pada-Mu dari kelemahan dan sifat malas, dan aku berlindung kepada-Mu dari sifat kikir dan pengecut, dan aku berlindung pada-Mu dari hutang yang tak mampu ditanggung serta kesewenangan orang yang tak mampu dilawan.”



Kalimat-kalimat yang begitu baik nan berkah. Doa-doa yang begitu ampuh dengan izin Allah.


Tidaklah seorang hamba mengucapkannya. Mengimaninya.  Yakin dengan maknanya, kecuali Allah akan mengadakan baginya solusi dari segala masalah.

Abu Umamah menuturkan,

فقلت ذلك ، فأَذهَبَ الله همِّي ، وقضى عني دَينْي

"Aku membaca yang demikian, maka Allah pun hilangkan kegundahanku, dan melunasi hutangku."


Rasulullah perintahkan untuk memohon pertolongan kepada Allah, karena manusia amatlah lemah.

Dan tidaklah seseorang keluar dari sebuah kesedihan, kecuali akan jatuh pada kesedihan yang lain.

Dan tidaklah selamat dari sebuah duri dunia, kecuali akan tertusuk dengan duri yang lainnya lagi.


لَقَدْ خَلَقْنَا الْإِنْسَانَ فِي كَبَدٍ

Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia berada dalam susah payah. Al-Balad: 4

Ketahuilah, tidak ada yang mengalihkan kegelisahan, menghilangkan kesedihan, kecuali Allah yang Maha hidup yang tidak merasakan ngantuk juga tertidur.

Saudaraku fillah,,

Allah menghendaki kebaikan kepadamu, sehingga Ia mengujimu dan mengilhamkan sabar atasmu.

Allah menghendkai kebaikan atasmu, sehingga Ia mengujimu, biar hatimu tumpah ruah hanya kepada-Nya.

Allah menghendaki atasmu kebaikan, agar kamu bisa memohon kepada-Nya,

"Wahai Rab, jangan engkau serahkan diriku kepada seorang yang lemah yang melombaiku, dan juga tidak kepada seorang musuh yang Engkau serahkan masalahku."

Lisanmu terus berkata,

"Ya Allah, wahai pengabul orang yang kesulitan jika berdoa kepada-Mu.”

“Kepada-Mulah kutumpahkamu semua pengaduanku, Kepada-Mulah kukembali wahai Yang Maha Mulia lagi tinggi.”

Lisanmu terus berkata

“Ya Allah, Yang menyingkap kemudharatan dari Ayyub, dan menghilangkan gundah dari Nun, dan menyingkap kesusahan dan kegundahan dari hamba-hamba-Mu, maka janganlah jadikan hamba orang yang paling susah di sisi-Mu.”

“Ya Allah, janganlah Engkau haramkan kebaikan yang ada pada sisi-Mu dengan keburukan yang ada pada diriku.”

***

Perbanyaklah berdoa kepada-Nya. Bermunajadlah kepada-Nya, karena sesungguhnya Dia adalah Allah yang lebih penyayang kepada dirimu dari pada penyayangnya kamu kepada dirimu sendiri.

Sesungguhnya jika engkau lantunkan kata-kata yang keluar dari hati yang beriman kepada Allah. Yakin dengan pertolongan-Nya, maka Allah tidak pernah akan menelantarkanmu.

Sesungguhnya seorang hamba, apabila berdoa dan berpegang teguh dengan doanya lalu kembali hanya kepada Allah, jujur dalam doanya, dan rasa kembalinya kepada Allah, maka pintu langit akan terbuka.

Apabila seorang hamba berdoa kepada Allah, jujur dari hatinya sedangkan gundah gulan telah marasuk pada tubuhnya, baik sebab sakit, atau penyakit, dan dokter pun telah berusaha semaksimal mungkin, dan musibah pun semakin menyiksanya, anak-anaknya pun semakin di dera kepiluan,  dan senyumannya pun seakan ditutupi oleh awan kesedihan,

Maka seorang hamba jika sampai pada titik ini,  dan hanya kepada Yang Maha besar lagi tinggi ia kembali,  dengna penuh kejujuran dan keyakinan,  maka inilah tujuannya sebuah cobaan, (agar kembali pada Allah)

Karena yang dimaksud dengan cobaan, yaitu agar lari dari Allah kepada Allah. Agar tumpah semua pengaduannya hanya kepada Allah. Dan agar ia selalu ingat keagungan Allah.

Jika hutang telah melilitmu, ingatlah Allah yang lebih besar daripada hutang dan dari segala sesuatu.

Dan jika kegundahan dan kegelisahan terlihat bak badai yang menghantam hidupmu juga keluargamu,  maka ingatlah Allah, bahwa Dia mendengarmu, melihatmu, Maha Pengasih,

Katakanlah,

Wahai Rab, Engkau mengetahui keadaanku, Engkau mengetahui kelemahanku, Engkau mengetahui kefakiranku, ya Allah, hanya kepada-Mu, hamba memohon, kepada-Mu kuserahkan semua urusanku,

اللَّهُمَّ إِلَيْكَ أَسْلَمْتُ نَفْسِي، وَإِلَيْكَ وَجَّهْتُ وَجْهِي، وَإِلَيْكَ فَوَّضْتُ أَمْرِي، وَإِلَيْكَ أَلْجَأْتُ ظَهْرِي , رَغْبَةً وَرَهْبَةً إِلَيْكَ، لَا مَلْجَأَ وَلَا مَنْجَى مِنْكَ إِلَّا إِلَيْكَ، آمَنْتُ بِكِتَابِكَ الَّذِي أَنْزَلْتَ، وَبِنَبِيِّكَ الَّذِي أَرْسَلْتَ

Ya Allah, hanya kepada-Mulah kuserahkan diriku,  hanya kepada-Mulah kuhadapkan wajahku, hanya kepada-Mulah kupasrahkan urusanku, hanya kepada-Mulah kusandarkan punggungku,  dengan penuh  pengharapan dan ketakutan kepada-Mu,  tiada tempat bersandar dan mencari keselamatan dari Engkau kecuali kepada-Mu.

Sesungguhnya  aku beriman dengan kitab yang Engkau turunkan, juga kepada Nabi yang telah Engkau utus.

Apabila engkau ucapkan untaian-untaian kata ini, maka akan dibukakan bagi kalimat ini,  pintu-pintu langit.

Dan apbila engkau mengamalkan doa ini, maka enkau tidak dibebani untuk menghilangkan kesusahan dan hal-hal besar.

Sesungguhnya Allah, jika telah menghendaki sebuah solusi, maka akan solusi itu datang dari arah yang tidak kamu sangka.

Ketahuilah, jika bumi terasa menghempit,  orang-orang berlepas diri darimu, keluarga menjauhimu, jika engkau mempercayai seseorang, tapi ia kemudian berlepas diri darimu dan menghianatimu, dan ketika engkau mengharapkan seseorang tapi kemudian kamu dihinakan, maka saat itu Allah ingin engkau tahu, bahwa Allah menginginkanmu, Allah ingin engkau hanya bersandar kepada-Nya.

Orang yang paling berbahagia di dunia ini adalah, seseorang yang menghadapkan wajahnya hanya kepada Allah.

Orang yang paling berbahagia di dunia ini adalah, seseroang yang menyerahkan hatinya hanya kepada Allah

Dan sebaik-baik agama adalah, seseorang yang hanya menghadapkan wajahnya kepada Allah dan berbaik sangka serta yakin, bahwa solusi hanya dari Allah.

Jika orang-orang menghinakanmu, dan menakutimu, maka ketahuilah bahwa bukan di tangannya sebuah kemuliaan maupun kehinaan

Jika orang-orang menghinakanmu, dan engkau meminta bantuan dan pertolongan kepada mereka, maka ketehauilah, mereka sendiri tidak dapat memberikan kemudharatan maupun kebaikan buat diri mereka sendiri, tidak juga kematian, kehidupan dan kemenangan.

Dan jika cobaan semakin dahsyat, orang-orang terdekat semakin menjauh, dan semua manusia seakan memusuhimu,

maka ketahuilah engkau mempunyai Rab yang tidak akan prnah menelantarkanmu

Engkau mempunyai Rab tempat melimpahkan segala keluhan

Engkau mempunyai Rab yang mendengarkan segala yang rahasia lagi tersembunyi

Engkau mempunyai Rab yang menyayangi dan mencintaimu, dan mencintaimu agar engkau memanggil-Nya, bersandar kepada-Nya, berdoa hanya kepada-Nya,

أَمَّنْ يُجِيبُ الْمُضْطَرَّ إِذَا دَعَاهُ وَيَكْشِفُ السُّوءَ وَيَجْعَلُكُمْ خُلَفَاءَ الْأَرْضِ أَإِلَهٌ مَعَ اللَّهِ

Atau siapakah yang memperkenankan (doa) orang yang dalam kesulitan apabila ia berdoa kepada-Nya, dan yang menghilangkan kesusahan dan yang menjadikan kamu (manusia) sebagai khalifah di bumi? Apakah disamping Allah ada tuhan (yang lain)? QS. Annaml: 62

Allah menyebutkan akan bala yang diderita Ayyub

وَأَيُّوبَ إِذْ نَادَى رَبَّهُ أَنِّي مَسَّنِيَ الضُّرُّ وَأَنْتَ أَرْحَمُ الرَّاحِمِينَ (83)

فَاسْتَجَبْنَا لَهُ فَكَشَفْنَا مَا بِهِ مِنْ ضُرٍّ وَآتَيْنَاهُ أَهْلَهُ وَمِثْلَهُمْ مَعَهُمْ رَحْمَةً مِنْ عِنْدِنَا وَذِكْرَى لِلْعَابِدِينَ (84)

Allah katakan,

Dan (ingatlah kisah) Ayub, ketika ia menyeru Tuhannya: "(Ya Tuhanku), sesungguhnya aku telah ditimpa penyakit dan Engkau adalah Tuhan Yang Maha Penyayang di antara semua penyayang." 

Ayyub memanggil-Nya (Allah), sedangkan cobaan berat telah menimpanya, pengaduan sudah sampai pada titik penghabisan, dan bencana sudah begitu dahsyat.

Maka Ayyub memanggil Allah dengan nama-nama-Nya, sifat-sifat-Nya.

Ayyub berkata,
أَنِّي مَسَّنِيَ الضُّرّ
"Sesungguhnya aku telah ditimpa penyakit."
 yaitu baik keadaan dan juga masalahnya

Akan tetapi (Ayyub tetap berbaik sangkat dan berucap) "Ya Allah,  Engkau adalah Tuhan Yang Maha Penyayang di antara semua penyayang."

فَاسْتَجَبْنَا لَهُ فَكَشَفْنَا مَا بِهِ مِنْ ضُرٍّ وَآتَيْنَاهُ أَهْلَهُ وَمِثْلَهُمْ مَعَهُمْ رَحْمَةً مِنْ عِنْدِنَا وَذِكْرَى لِلْعَابِدِينَ

Maka Kamipun memperkenankan seruannya itu, lalu Kami lenyapkan penyakit yang ada padanya dan Kami kembalikan keluarganya kepadanya, dan Kami lipat gandakan bilangan mereka, sebagai suatu rahmat dari sisi Kami dan untuk menjadi peringatan bagi semua yang menyembah Allah.


Berkata sebagian ulama,
وَذِكْرَى لِلْعَابِدِينَ

peringatan bagi semua yang menyembah Allah.


Yaitu dikarenakan Ayyub berdoa kepada Allah dengan penuh keyakinan, dan sesungguhnya Allah mengabulkan bagi siapa saja yang ditimpa dengan bala dan kemudian berdoa kepada-Nya dengan penuh keyakinan.

ذِكْرَى

peringatan

yaitu peringatan yang harus kamu ingat di setiap cobaan, onak, dan  juga kesusahan, baik pada keluargamu, anak-anakmu, hartamu,

Jika kamu berada dalam zona aman dalam kehidupanmu, tercukupi minumanmu, sehat jasadmu, dan tercukupi makananmu, maka jangan terlalu engkau risaukan dengan cobaanmu.

Jika musiba-musibah menimpamu, kehidupan seakan melelahkanmu,  hutang melilitmu, dan kamu berada dalam kesempitan setelah berada dalam zona aman,

Begitu juga anak-anak yang mengadu, dan engkau berada dalam gundah gulana, kesedihan dan kesusahan, bayang-bayang hutang selalu menghantui, begitu juga dengan tagihan, dan juga dosa-dosa. Maka saat itu, dunia terasa sempit, namun tidak akan ada yang membuat duniamu lapang kecuali keyakinanmu dengan Allah azza wajalla.

Dan tidak ada yang bisa mengalihkan kegundahan tersebut dan menghilangkan kesedihan itu, kecuali keyakinanmu bahwa Allah lebih penyayang pada dirimu daripada dirimu sendiri.

Wahai orang yang yakin atas Allah, maka ia telah benar. Tidak mungkin orang yang bermunajad di bawah naungan Allah, lalu Allah menolaknya.

Tidak mungkin seorang yang menggantungkan keyakinannya pada Allah lalu Allah menelantarakannya.

Diterjemahkan oleh
Irsun Anwar Badrun
Wonogiri 18 Februari 2016

Dari Audio Syekh Muhammad Al-Mukhtar Assyanqithi.

Senin, 13 Februari 2017

Apakah Ruh Kita Keluar Dari Tubuh Saat Tidur?

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah. Tidur adalah sebuah keadaan di mana seseorang tidak sadar akan dirinya dan mata dalam keadaan terpejam.

Sehingga dari itu, doa ketika bangun tidur merupakan sebuah pujian kepada Allah yang telah menghidupkan kita setelah kita mati, yaitu tidur.

الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِى أَحْيَانَا بَعْدَ مَا أَمَاتَنَا وَإِلَيْهِ النُّشُورُ

Segala puji bagi Allah yang telah menghidupkan kami setelah mematikan kami, dan kepada-Nyalah kami dikembalikan. HR. Bukhari No. 5955  (Syamilah) Muslim 7062 (Syamilah)

Dari hadits di atas, jelas sudah bahwa tidur adalah saudaranya kematian.

Sedangkan di dalam al-Qur'an, Allah sebutkan

 اللَّهُ يَتَوَفَّى الْأَنْفُسَ حِينَ مَوْتِهَا وَالَّتِي لَمْ تَمُتْ فِي مَنَامِهَا فَيُمْسِكُ الَّتِي قَضَى عَلَيْهَا الْمَوْتَ وَيُرْسِلُ الْأُخْرَى إِلَى أَجَلٍ مُسَمًّى إِنَّ فِي ذَلِكَ لَآيَاتٍ لِقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ

Allah memegang jiwa (orang) ketika matinya dan (memegang) jiwa (orang) yang belum mati di waktu tidurnya; maka Dia tahanlah jiwa (orang) yang telah Dia tetapkan kematiannya dan Dia melepaskan jiwa yang lain sampai waktu yang ditetapkan. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda- tanda kekuasaan Allah bagi kaum yang berfikir. QS. Azzumar: 42

Jelas dalam ayat di atas, Allah sebutkan bahwa Allah memegang jiwa orang yang belum mati saat tidur, dan Allah melepaskan jiwa yang masih tidur itu sampai pada waktu yang ditentukan.

Kemudian dalam sebuah riwayat yang dituturkan oleh Abu Juhaefah Radhiallahu Anhu,

كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم فِي سَفَرِهِ الَّذِي نَامُوا فِيهِ حَتَّى طَلَعَتِ الشَّمْسُ فَقَالَ : إِنَّكُمْ كُنْتُمْ أَمْوَاتًا فَرَدَّ اللَّهُ إِلَيْكُمْ أَرْوَاحَكُمْ ، فَمَنْ نَامَ عَنْ صَلاةٍ فَلْيُصَلِّهَا إِذَا اسْتَيْقَظَ ، وَمَنْ نَسِيَ صَلاةً فَلْيُصَلِّ إِذَا ذَكَرَ ) رواه أبو يعلى في " المسند " (2/192)، وصححه الألباني في " إرواء الغليل " (1/293)
Pernah Rasulullah shollallahu alaihi wasallam dan para sahabatnya ketiduran dalam safar mereka, sampai terbitnya matahari, maka Rasulullah berkata, "Sesungguhnya tadinya kalian itu adalah orang mati, kemudian Allah kembalikan ruh kalian, oleh karena itu, siapa yang tertidur dari sholatnya, maka hendaknya ia mengerjakannya apabila ia bangun, dan siap yang lupa sholat, maka hendaknya ia mengerjakannya apabila ia ingat.”  HR. Abu Ya'la dalam Musnad 2/192 dan disahihkan oleh Al-Albani dalam Irwaul Galil 1293.

Setelah Al-Hafiz Ibnu Rajab menyebutkan dalil-dali ini dalam Fathul Bari, beliau berkomentar

فدلت الآية على أن النوم وفاة ، ودل الحديث على أن النوم قبض ، ودلَّا على أن النفس المتوفاة هي الروح المقبوضة " انتهى من " فتح الباري " لابن رجب (3/325)

Ayat menunjukkan bahwa tidur itu adalah wafat dan hadits menunjukkan bahwa tidur itu adalah dicabutnya ruh. Dan ini menunjukkan bahwa jiwa yang wafat adalah ruh yang dicabut. Fathul Bari 3/325
Akan tetapi, dicabutnya ruh di saat tidur, tidak berarti terpisahnya ruh secara menyuluruh dari tidur seperti terjadi pada saat orang meninggal.

Akan tetapi, ruh itu tetap hidup di dalam jasad ketika tidur, namun tidak sempurna sebagaiman yang terjadi ketika terbangun.

Berkata Ibnu Rajab Rahimahullah, "Dicabtunya ruh dari tubuh, tidak berarti harus terpisahnya ruh secara menyuluruh dari badan,,,," Fathul Baari oleh Ibnu Rajab 3/326.

Artikel asli dengan berbahasa Arab di islamqa

Akhukum

Irsun Anwar Badrun
Minassunnah berusaha menyajikan artikel Islam yang mengacu pada hadits-hadits Sahih yang merupakan dasar pijak cara kita beragama.