Kamis, 26 Maret 2020

Cukup Sudah lelucon Corona

Jangan lagi ada candaan,  hentikan sudah.  Mana nurani kita?  Setiap hari korban bertambah,  sudah ribuan mata harus merinai.  Sudah jutaan orang ketakutan, dan mungkin sudah triliunan biaya keluar,  lalu kita masih bercanda dengan korona?  Buat lelucon gambar dan video?  


Lihat dampak musibah ini,  masjid-masjid ditutup, sekolah-sekolah diliburkan,  universitas juga demikian,  dan tempat yang selalu dipelajari Islam secara sempurna di dalamnya pun ditutup; pesantren. 

Dampak yang tidak hanya menimpa segelintir orang, kaum terpelajar pun habis mati dilibasnya,  bahkan petinggi negara pun menjadi korban olehnya. Lalu kita masih jadikan ini semua sebagai lelucon?

Hentikan sudah candaan itu,  dan kita tanggapi dengan serius, takut dan panik bukan,  tapi kewaspadaan adalah satu cara untuk bekerja sama,  dan bentuk waspada kita adalah,  jangan sampai wabah ini berlarut-larut sampai harus membuat kita semua ketakutan dan kemudian mati dengan ketakutan. 

Keras hati dengan kemaksiatan,  dan terus mengekor bisikan setan,  mungkin itu yang menjadikan kita bermain-main dengan pandemi ini. 

فَلَوۡلَآ إِذۡ جَآءَهُم بَأۡسُنَا تَضَرَّعُواْ وَلَٰكِن قَسَتۡ قُلُوبُهُمۡ وَزَيَّنَ لَهُمُ ٱلشَّيۡطَٰنُ مَا كَانُواْ يَعۡمَلُونَ

Tetapi mengapa mereka tidak memohon kepada Allah dengan kerendahan hati ketika siksaan Kami datang menimpa mereka? Bahkan hati mereka telah menjadi keras dan setan pun menjadikan terasa indah bagi mereka apa yang selalu mereka kerjakan. -Surat Al-An'am, Ayat 43

Cukup sudah!

Irsun Anwar Badrun
Gubuk Qur'an
#minassunnah
#suara_hati



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Minassunnah berusaha menyajikan artikel Islam yang mengacu pada hadits-hadits Sahih yang merupakan dasar pijak cara kita beragama.