Amalan Pada Hari Jumat,
dapat dibagi menjadi ke dalam dua bagian. Bagian pertama adalah yang berkaitan
dengan ucapan ucapan, dan amalan yang kedua adalah amalan yang berkaitan
dengan amal perbuatan.
Pertama
Berkaitan Dengan Ucapan
1. Memperbanyak Sholawat
Rasulullah bersabda:
)إِنَّ مِنْ أَفْضَلِ أَيَّامِكُمْ يَوْمَ الْجُمُعَةِ،
فَأَكْثِرُوا عَلَيَّ مِنَ الصَّلَاةِ فِيهِ، فَإِنَّ صَلَاتَكُمْ مَعْرُوضَةٌ
عَلَيَّ( قَالُوا: وَكَيْفَ تُعْرَضُ
صَلَاتُنَا عَلَيْكَ وَقَدْ أَرَمْتَ؟، فَقَالَ: )إِنَّ اللَّهَ جَلَّ وَعَلَا حَرَّمَ عَلَى الْأَرْضِ أَنْ تَأْكُلَ
أَجْسَامَنَا(
“Hari kalian yang paling
utama adalah hari jum’at, maka perbanyaklah bershalawat untukku didalamnya
karena shalawat-shalawat kalian disampaikan kepadaku”
Mereka (para sahabat)
bertanya: “Wahai Rasulullah,bagaimanakah shalawat-shalawat kami bisa
disampaikan kepadamu padahal jasadmu telah akan hancur (dimakan tanah)?
Beliau bersabda: “Sesungguhnya
Allah ta’ala mengharamkan atas bumi untuk menghancurkan jasad para nabi”.
HR. Ibnu Majah. Berkata
Syu'aib Al-Arnut, "Isnadnya Shohih berdasarkan syarat Muslim.
2. Membaca Surah Al-Kahfi
Rasulullah Shallallahu
Alaihi Wasallam bersabda:
) مَنْ قَرَأَ سُورَةَ الْكَهْفِ فِى يَوْمِ الْجُمُعَةِ
أَضَاءَ لَهُ مِنَ النُّورِ مَا بَيْنَ الْجُمُعَتَيْنِ (
"Siapa yang membaca
surah al-Kahfi pada hari jumat, maka akan dipancarkan cahaya baginya di antara
dua jumat." Sahih Nasa'i, Baihaqi dan Hakim. Lihat buku Sahih Kunuzu
Assunnah Annabawiyyah 1/103 (Syamilah)
3. Memperbanyak Doa
عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ عَنِ النَّبِىِّ -صلى الله عليه وسلم- أَنَّهُ قَالَ ) إِنَّ فِى الْجُمُعَةِ لَسَاعَةً
لا يُوَافِقُهَا مُسْلِمٌ يَسْأَلُ اللَّهَ فِيهَا خَيْرًا إِلاَّ أَعْطَاهُ
إِيَّاهُ (
Dari Abu Hurairah dari
Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda: "Pada hari Jumat ada sebuah
waktu, tidaklah seorang hamba meminta kebaikan di dalamnya kepada Allah dan
bertepatan dengan waktu tersebut, kecuali Allah akan berikan kepadanya."
HR. Muslim No. 2010 (Syamilah)
Kedua
Berkaitan Dengan Amal Perbuatan
1.
Bersenggama dengan istri
عن أَوْس بْن أَوْس الثَّقَفِيّ ، قَالَ : سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ، يَقُولُ : مَنْ غَسَّلَ يَوْمَ الْجُمُعَةِ
وَاغْتَسَلَ ، ثُمَّ بَكَّرَ وَابْتَكَرَ ، وَمَشَى وَلَمْ يَرْكَبْ ، وَدَنَا
مِنَ الإِمَامِ ، فَاسْتَمَعَ وَلَمْ يَلْغُ ، كَانَ لَهُ بِكُلِّ خُطْوَةٍ عَمَلُ
سَنَةٍ أَجْرُ صِيَامِهَا وَقِيَامِهَا
Dari Aus bin Aus
Atsaqafi berkata, aku mendengar Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam Bersabda
“Barangsiapa yang bersuci dan mandi, kemudian bergegas berangkat dengan berjalan,
tidak dengan menaiki dan mendekat dengan imam, lalu mendengarkan
khutbah dan tidak berbuat sia-sia, maka baginya bagi setiap langkah pahala satu
tahun baik puasa dan shalat malamnya” HR. Imam Ahmad No. 16218 (Syamilah) Dan disebutkan dalam
Syarhussunnah oleh bagawi, merupakan hadits hasan.
Berkata Ibnu Qoyyim,
bahwa kata غسل (Gossala) pada
huruf sin menggunak tasydid yang mempunyai makna menyetubuhi istri. Lihat
Muhazzab Zadul Ma'ad pada sholat Jumat.
Berkata Al-Mubarakfuri,
kata غسل (Gossala) juga bermaksud
menyetubuhi istri maka wajib atasnya juga mandi sehingga seakan-akan maknanya
suami memandikan istri dan suami pun mandi. Lihat Tuhfatul Ahwazy
Sedangkan pendapat yang
lain bahwa yang dimaksud dengan غسل (Gosala) adalah tanpa tasydid
yang berarti mencuci kepala. Wallahu a'lam.
Kesimpulannya harus
mandi dan juga bersetubuh dengan istri juga sangatlah dianjurkan walau hanya
seminggu sekali sehingga tidak kaku dan dingin.
2.
Mandi pada hari jumat
Berdasarkan hadits
sebelumnya juga dan hadits yang diriwayatkan
Bukhari, Rasulullah bersabda,
( إذا جاء أحدكم الجمعة فليغتسل )
Apabila salah seorang di
antara kalian mendapati hari jumat, maka mandilah." HR. Bukhari NO. 854
dan 877. (Syamilah)
3.
Bergegas ke Masjid
Berdasarkan
hadits Abu Hurairah berdabda Rasulullah:
« مَنِ اغْتَسَلَ يَوْمَ الْجُمُعَةِ غُسْلَ
الْجَنَابَةِ ثُمَّ رَاحَ فَكَأَنَّمَا قَرَّبَ بَدَنَةً وَمَنْ رَاحَ فِى
السَّاعَةِ الثَّانِيَةِ فَكَأَنَّمَا قَرَّبَ بَقَرَةً وَمَنْ رَاحَ فِى
السَّاعَةِ الثَّالِثَةِ فَكَأَنَّمَا قَرَّبَ كَبْشًا أَقْرَنَ وَمَنْ رَاحَ فِى
السَّاعَةِ الرَّابِعَةِ فَكَأَنَّمَا قَرَّبَ دَجَاجَةً وَمَنْ رَاحَ فِى
السَّاعَةِ الْخَامِسَةِ فَكَأَنَّمَا قَرَّبَ بَيْضَةً فَإِذَا خَرَجَ الإِمَامُ
حَضَرَتِ الْمَلاَئِكَةُ يَسْتَمِعُونَ الذِّكْرَ ».
Barangsiapa yang mandi
seperti mandi junub pada hari Jum'at kemudian pergi ke masjid, maka seakan dia berkorban
unta badanah.
Barang siapa yang
berangkat pada jam kedua, ia bagaikan berkorban sapi.
Barang siapa berangkat
Jumat pada jam ketiga, ia bagaikan berkorban kambing.
Barangsiapa berangkat
Jum'at pada jam keempat,
ia bagaikan berkorban
ayam.
Barangsiapa berangkat
Jumpat pada jam kelima, ia bagaikan berkorban telor.
Apabila imam keluar,
maka datanglah malaikat mendengarkan dzikir. HR. Muslim No. 2001 (Syamilah)
Juga hadits berikut:
عن أَوْس بْن أَوْس الثَّقَفِيّ ، قَالَ : سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ، يَقُولُ : مَنْ غَسَّلَ يَوْمَ الْجُمُعَةِ
وَاغْتَسَلَ ، ثُمَّ بَكَّرَ وَابْتَكَرَ ، وَمَشَى وَلَمْ يَرْكَبْ ، وَدَنَا
مِنَ الإِمَامِ ، فَاسْتَمَعَ وَلَمْ يَلْغُ ، كَانَ لَهُ بِكُلِّ خُطْوَةٍ عَمَلُ
سَنَةٍ أَجْرُ صِيَامِهَا وَقِيَامِهَا
Dari Aus bin Aus
Atsaqafi berkata, aku mendengar Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam Bersabda
“Barangsiapa yang bersuci dan mandi, kemudian bergegas berangkat dengan berjalan,
tidak dengan menaiki dan mendekat dengan imam, lalu mendengarkan
khutbah dan tidak berbuat sia-sia, maka baginya bagi setiap langkah pahala satu
tahun baik puasa dan shalat malamnya” HR. Imam Ahmad No. 16218 (Syamilah) Dan disebutkan dalam
Syarhussunnah oleh bagawi, merupakan hadits hasan.
4.
Memakai pakaian terbaik dan menggunakan wangi-wangian
قال رسول الله صلى الله عليه و
سلم : إذا كان يوم الجمعة فاغتسل الرجل و غسل رأسه ثم تطيب من أطيب طيبه و لبس من
صالح ثيابه ثم خرج إلى الصلاة و لم يفرق بين اثنين ثم استمع للإمام غفر له من
الجمعة إلى الجمعة و زيادة ثلاثة أيام
قال الألباني : إسناده صحيح
Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda,
"Apabila hari jumat dan
seseorang mandi dan mencuci kepalanya kemudian memakai wangi-wangian dari
minyak wangi terbaiknya, menggunakan sebaik-baik pakaian kemudian keluar menuju
sholat dan tidak mengganggu orang dengan melewati leher-leher mereka atau duduk
di antara dua orang yang duduk dan memisahkan mereka, kemudian mendengar imam,
maka akan diampuni dosanya dari jumat satu ke jumat berikutnya ditambah lagi
tiga hari.
dalam Sahih Ibnu
Khuzaimah No. 1803 (Syamilah) Dan berkata
Syekh Albani, sanadnya sahih.
5.
Diam Saat Khotib Berkhutbah
عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ عَنِ النَّبِىِّ -صلى الله عليه وسلم- قَالَ )إِذَا قُلْتَ لِصَاحِبِكَ أَنْصِتْ. يَوْمَ
الْجُمُعَةِ وَالإِمَامُ يَخْطُبُ فَقَدْ لَغِيتَ(
Dari Abu Huraira dari
Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda, "Apabila kamu berkata untuk
sahabatmu 'diam!' pada hari jumat sedangkan imam sedang berkhutbah, maka
sungguh telah sia-sia jumatmu." HR. Muslim, Ibnu
Hibban, Ibnu Majah.
Baca juga, (Kisah sahabat yang berakhir tragis akibat berbicara sedangkan Rasul sedang berkhutbah) Di sini
6.
Sholat Tahiyatul Masjid
Berdasarkan hadits Jabir di mana Rasulullah bersabda:
إِذَا
جَاءَ أَحَدُكُمْ يَوْمَ الْجُمُعَةِ وَالإِمَامُ يَخْطُبُ فَلْيَرْكَعْ
رَكْعَتَيْنِ وَلْيَتَجَوَّزْ فِيهِمَا ».
“ Jika salah satu dari
kalian datang pada hari Jum’at sedang imam berkhutbah, hendaknya dia
mengerjakan sholat dua reka’at dan hendaknya dia meringankan dalam mengerjakannya. “ HR. Muslim No. 2061
(Syamilah)
Baca juga, (Bolehkan sholat tahiyatul masjid sedangkan khotib sedang berkhutbah?) Di Sini
Akhukum
Fillah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar