Minggu, 23 Oktober 2016

Adab Dan Amalan-Amalan Pada Hari Jumat



Amalan Pada Hari Jumat, dapat dibagi menjadi ke dalam dua bagian. Bagian pertama adalah yang berkaitan dengan ucapan ucapan, dan amalan yang kedua adalah amalan yang berkaitan dengan amal perbuatan.


Pertama

Berkaitan Dengan Ucapan

1.     Memperbanyak Sholawat

Rasulullah bersabda:


)إِنَّ مِنْ أَفْضَلِ أَيَّامِكُمْ يَوْمَ الْجُمُعَةِ، فَأَكْثِرُوا عَلَيَّ مِنَ الصَّلَاةِ فِيهِ، فَإِنَّ صَلَاتَكُمْ مَعْرُوضَةٌ عَلَيَّ( قَالُوا: وَكَيْفَ تُعْرَضُ صَلَاتُنَا عَلَيْكَ وَقَدْ أَرَمْتَ؟، فَقَالَ: )إِنَّ اللَّهَ جَلَّ وَعَلَا حَرَّمَ عَلَى الْأَرْضِ أَنْ تَأْكُلَ أَجْسَامَنَا(

“Hari kalian yang paling utama adalah hari jum’at, maka perbanyaklah bershalawat untukku didalamnya karena shalawat-shalawat kalian disampaikan kepadaku”

Mereka (para sahabat) bertanya: “Wahai Rasulullah,bagaimanakah shalawat-shalawat kami bisa disampaikan kepadamu padahal jasadmu telah akan hancur (dimakan tanah)?

Beliau bersabda: “Sesungguhnya Allah ta’ala mengharamkan atas bumi untuk menghancurkan jasad para nabi”.

HR. Ibnu Majah. Berkata Syu'aib Al-Arnut, "Isnadnya Shohih berdasarkan syarat Muslim.




2.     Membaca Surah Al-Kahfi

Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda:


) مَنْ قَرَأَ سُورَةَ الْكَهْفِ فِى يَوْمِ الْجُمُعَةِ أَضَاءَ لَهُ مِنَ النُّورِ مَا بَيْنَ الْجُمُعَتَيْنِ (


"Siapa yang membaca surah al-Kahfi pada hari jumat, maka akan dipancarkan cahaya baginya di antara dua jumat." Sahih Nasa'i, Baihaqi dan Hakim. Lihat buku Sahih Kunuzu Assunnah Annabawiyyah 1/103 (Syamilah)




3.     Memperbanyak Doa

عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ عَنِ النَّبِىِّ -صلى الله عليه وسلم- أَنَّهُ قَالَ ) إِنَّ فِى الْجُمُعَةِ لَسَاعَةً لا يُوَافِقُهَا مُسْلِمٌ يَسْأَلُ اللَّهَ فِيهَا خَيْرًا إِلاَّ أَعْطَاهُ إِيَّاهُ (


Dari Abu Hurairah dari Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda: "Pada hari Jumat ada sebuah waktu, tidaklah seorang hamba meminta kebaikan di dalamnya kepada Allah dan bertepatan dengan waktu tersebut, kecuali Allah akan berikan kepadanya." HR. Muslim No. 2010 (Syamilah)


Kedua

Berkaitan Dengan Amal Perbuatan

1.     Bersenggama dengan istri

عن أَوْس بْن أَوْس الثَّقَفِيّ ، قَالَ : سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ، يَقُولُ : مَنْ غَسَّلَ يَوْمَ الْجُمُعَةِ وَاغْتَسَلَ ، ثُمَّ بَكَّرَ وَابْتَكَرَ ، وَمَشَى وَلَمْ يَرْكَبْ ، وَدَنَا مِنَ الإِمَامِ ، فَاسْتَمَعَ وَلَمْ يَلْغُ ، كَانَ لَهُ بِكُلِّ خُطْوَةٍ عَمَلُ سَنَةٍ أَجْرُ صِيَامِهَا وَقِيَامِهَا

Dari Aus bin Aus Atsaqafi berkata, aku mendengar Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam Bersabda

Barangsiapa yang bersuci dan mandi, kemudian bergegas berangkat dengan berjalan, tidak dengan menaiki  dan  mendekat dengan imam, lalu mendengarkan khutbah dan tidak berbuat sia-sia, maka baginya bagi setiap langkah pahala satu tahun baik puasa dan shalat malamnya HR. Imam Ahmad No. 16218 (Syamilah) Dan disebutkan dalam Syarhussunnah oleh bagawi, merupakan hadits hasan.

Berkata Ibnu Qoyyim, bahwa kata غسل (Gossala) pada huruf sin menggunak tasydid yang mempunyai makna menyetubuhi istri. Lihat Muhazzab Zadul Ma'ad pada sholat Jumat.

Berkata Al-Mubarakfuri, kata  غسل (Gossala)  juga bermaksud menyetubuhi istri maka wajib atasnya juga mandi sehingga seakan-akan maknanya suami memandikan istri dan suami pun mandi. Lihat Tuhfatul Ahwazy

Sedangkan pendapat yang lain bahwa yang dimaksud dengan  غسل (Gosala) adalah tanpa tasydid yang berarti mencuci kepala. Wallahu a'lam.

Kesimpulannya harus mandi dan juga bersetubuh dengan istri juga sangatlah dianjurkan walau hanya seminggu sekali sehingga tidak kaku dan dingin.



2.     Mandi pada hari jumat

Berdasarkan hadits sebelumnya juga dan  hadits yang diriwayatkan Bukhari, Rasulullah bersabda,

( إذا جاء أحدكم الجمعة فليغتسل )

Apabila salah seorang di antara kalian mendapati hari jumat, maka mandilah." HR. Bukhari NO. 854 dan 877. (Syamilah)

3.     Bergegas ke Masjid

Berdasarkan hadits Abu Hurairah berdabda Rasulullah:


« مَنِ اغْتَسَلَ يَوْمَ الْجُمُعَةِ غُسْلَ الْجَنَابَةِ ثُمَّ رَاحَ فَكَأَنَّمَا قَرَّبَ بَدَنَةً وَمَنْ رَاحَ فِى السَّاعَةِ الثَّانِيَةِ فَكَأَنَّمَا قَرَّبَ بَقَرَةً وَمَنْ رَاحَ فِى السَّاعَةِ الثَّالِثَةِ فَكَأَنَّمَا قَرَّبَ كَبْشًا أَقْرَنَ وَمَنْ رَاحَ فِى السَّاعَةِ الرَّابِعَةِ فَكَأَنَّمَا قَرَّبَ دَجَاجَةً وَمَنْ رَاحَ فِى السَّاعَةِ الْخَامِسَةِ فَكَأَنَّمَا قَرَّبَ بَيْضَةً فَإِذَا خَرَجَ الإِمَامُ حَضَرَتِ الْمَلاَئِكَةُ يَسْتَمِعُونَ الذِّكْرَ ».




Barangsiapa yang mandi seperti mandi junub pada hari Jum'at kemudian pergi ke masjid, maka seakan dia berkorban unta badanah.

Barang siapa yang berangkat pada jam kedua, ia bagaikan berkorban sapi.

Barang siapa berangkat Jumat pada jam ketiga, ia bagaikan berkorban kambing.

Barangsiapa berangkat Jum'at pada jam keempat,
ia bagaikan berkorban ayam.

Barangsiapa berangkat Jumpat pada jam kelima, ia bagaikan berkorban telor.

Apabila imam keluar, maka datanglah malaikat mendengarkan dzikir. HR. Muslim No. 2001 (Syamilah)


Juga hadits berikut:




عن أَوْس بْن أَوْس الثَّقَفِيّ ، قَالَ : سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ، يَقُولُ : مَنْ غَسَّلَ يَوْمَ الْجُمُعَةِ وَاغْتَسَلَ ، ثُمَّ بَكَّرَ وَابْتَكَرَ ، وَمَشَى وَلَمْ يَرْكَبْ ، وَدَنَا مِنَ الإِمَامِ ، فَاسْتَمَعَ وَلَمْ يَلْغُ ، كَانَ لَهُ بِكُلِّ خُطْوَةٍ عَمَلُ سَنَةٍ أَجْرُ صِيَامِهَا وَقِيَامِهَا

Dari Aus bin Aus Atsaqafi berkata, aku mendengar Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam Bersabda

Barangsiapa yang bersuci dan mandi, kemudian bergegas berangkat dengan berjalan, tidak dengan menaiki  dan  mendekat dengan imam, lalu mendengarkan khutbah dan tidak berbuat sia-sia, maka baginya bagi setiap langkah pahala satu tahun baik puasa dan shalat malamnya HR. Imam Ahmad No. 16218 (Syamilah) Dan disebutkan dalam Syarhussunnah oleh bagawi, merupakan hadits hasan.



4.     Memakai pakaian terbaik dan menggunakan wangi-wangian

قال رسول الله صلى الله عليه و سلم : إذا كان يوم الجمعة فاغتسل الرجل و غسل رأسه ثم تطيب من أطيب طيبه و لبس من صالح ثيابه ثم خرج إلى الصلاة و لم يفرق بين اثنين ثم استمع للإمام غفر له من الجمعة إلى الجمعة و زيادة ثلاثة أيام
 قال الألباني : إسناده صحيح

Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda,

"Apabila hari jumat  dan seseorang mandi dan mencuci kepalanya kemudian memakai wangi-wangian dari minyak wangi terbaiknya, menggunakan sebaik-baik pakaian kemudian keluar menuju sholat dan tidak mengganggu orang dengan melewati leher-leher mereka atau duduk di antara dua orang yang duduk dan memisahkan mereka, kemudian mendengar imam, maka akan diampuni dosanya dari jumat satu ke jumat berikutnya ditambah lagi tiga hari.
dalam Sahih Ibnu Khuzaimah No. 1803 (Syamilah)  Dan berkata Syekh Albani, sanadnya sahih.


5.     Diam Saat Khotib Berkhutbah

عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ عَنِ النَّبِىِّ -صلى الله عليه وسلم- قَالَ )إِذَا قُلْتَ لِصَاحِبِكَ أَنْصِتْ. يَوْمَ الْجُمُعَةِ وَالإِمَامُ يَخْطُبُ فَقَدْ لَغِيتَ(


Dari Abu Huraira dari Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda, "Apabila kamu berkata untuk sahabatmu 'diam!' pada hari jumat sedangkan imam sedang berkhutbah, maka sungguh telah sia-sia jumatmu." HR. Muslim, Ibnu Hibban, Ibnu Majah.

Baca juga, (Kisah sahabat yang berakhir tragis akibat berbicara sedangkan Rasul sedang berkhutbah) Di sini



6.     Sholat Tahiyatul Masjid

Berdasarkan hadits Jabir di mana Rasulullah bersabda:

 إِذَا جَاءَ أَحَدُكُمْ يَوْمَ الْجُمُعَةِ وَالإِمَامُ يَخْطُبُ فَلْيَرْكَعْ رَكْعَتَيْنِ وَلْيَتَجَوَّزْ فِيهِمَا ».


“ Jika salah satu dari kalian datang pada hari Jum’at sedang imam berkhutbah, hendaknya dia mengerjakan sholat dua reka’at dan hendaknya dia meringankan  dalam mengerjakannya. “ HR. Muslim No. 2061 (Syamilah)
Baca juga, (Bolehkan sholat tahiyatul masjid sedangkan khotib sedang berkhutbah?) Di Sini



Akhukum Fillah


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Minassunnah berusaha menyajikan artikel Islam yang mengacu pada hadits-hadits Sahih yang merupakan dasar pijak cara kita beragama.