Minggu, 09 Oktober 2016

Malaikat Mu'aqqibat



Malaikat Mu'aqqibat

Ada kisah terjatuhnya pesawat. Semua mati, kecuali ada satu yang selamat. Ada juga yang mungkin terhempas dari motor, mobil atau kendaraan apa saja, dan secara logika orang tersebut seharusnya mati, tapi tidak mati. Atau bisa juga, ada sesuatu yang akan membahayakan kita, tapi ternyata bahaya itu tidak menimpa kita.

Nah, kejadia di atas di dalam Islam diyakini adalah kejadian yang tidak lepas dari campur tangan Malaikat Mu'aqqibat yang Allah tugaskan.


Pengertian Mu'aqqibat

Mu'aqqibat (معقبات) berasal dari kata 'aqaba (عقب) yaitu berpindahnya seusatu ke sesuatu yang lain.  Atau Bergantiannya sesuatu ke sesuatu yang lain. Atau datangnya sesuatu setelah sesuatu itu beranjak pergi. Mu'jamul Wasith: 2/612, 613


Dinamakan (Mu'aqqibat) Karena terulangnya setelah kali yang pertama atau kembalinya setelah kali pertama. Lihat Lisanul Arab 1/619

Oleh karena itu Rasulullah perkata,



مُعَقِّباتٌ لا يَخِيبُ قائلُهُنَّ وهو أَن يُسَبِّحَ في دُبر صلاته ثلاثاً وثلاثين تسبيحةً ويَحْمَده ثلاثاً وثلاثين تحميدةً ويكبره أَربعاً وثلاثين تكبيرة


“Mu'aqqibaat (Ada beberapa amalan penyerta atau terulang) yang barangsiapa mengucapkannya atau melakukannya setelah usai shalat wajib maka dirinya tidak akan merugi, yaitu bertasbih sebanyak 33x, bertahmid sebanyak 33x, dan bertakbir sebanyak 34x.” (HR. Muslim)

Dan masih dalam Lisanul Arab, dikatakan mu'aqqibat karena diucapkan setelah usai sholat. (artinya menyusul otomatis setelah sholat)


Pengertian Malaikat Mu'aqqibaat


Dari pengertian di atas kita bisa menarik kesimpulan bahwa, Mu'aqqibaat adalah malaikat yang datang menyertai silih berganti.


Berkata syekh Assa'di, "Mu'aqqibat adalah malaikat yang datang silih berganti siang dan malam." Lihat tafsir Assa'di.



Cara Kerja Malaikat Mu'aqqibaat

Allah berfirman:


لَهُ مُعَقِّبَاتٌ مِنْ بَيْنِ يَدَيْهِ وَمِنْ خَلْفِهِ يَحْفَظُونَهُ مِنْ أَمْرِ اللَّهِ


Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah. QS. Arra'd: 11


Ibnur Katsir berkomentar tentang ayat ini, yakni bagi seorang hamba ada malaikat-malaikat yang selalu menjaganya bergantian.

Penjaga pada malam hari dan siang hari. Mereka menjaganya dari hal yang tidak menyenangkan dan insiden-insiden yang tidak diinginkan.

Sebagaimana juga bergantiannya malaikat yang lainnya untuk selalu mencatat amalan perbuatan kebaikan maupun keburukan.


Ada malaikat pada malam hari dan juga siang hari. Ada malaikat di sebelah kanan dan ada lagi di sebelah kiri yang selalu mencatat amal perbuatan. Yang sebelah kanan mencatat malan terpuji dan yang sebelah kiri mencatat amalan tercela.


Adapun dua malaikat lainnya selalu menjaga dan mengawasinya. Satunya dari belakang dan satunya lagi dari depan.

Hamba tersebut diapit oleh empat malaikat pada siang hari dan empat lainnya di malam hari bergantian untuk menjaga dan juga mencatat.


Sebagaimana di sebtukan dalam Asshahih


عن أبي هريرة رضي الله عنه قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: يتعاقبون فيكم ملائكة بالليل وملائكة بالنهار، ويجتمعون في صلاة الصبح وصلاة العصر، فيصعد إليه الذين باتوا فيكم فيسألهم وهو أعلم بكم:كيف تركتم عبادي؟ فيقولون: أتيناهم وهم يصلون، وتركناهم وهم يصلون"


Abu Hurairah berkata, Rasulullah sallallahu alaihi wasallam bersabda: “Kalian akan selalu diawasi bergantian oleh malaikat malam dan siang, mereka akan berkumpul pada waktu shalat Shubuh dan Ashar. Allah — dan Dia Maha Mengetahui — akan menanyakan orang-orang yang ditinggalkan saat itu: “Bagaimana kalian wahai para malaikat meninggalkan hamba-hambaKu?” Para malaikat menjawab: “Kami mendatangi mereka, dan mereka sedang sholat, demikian juga kami meninggalkan mereka, mereka pun sedang sholat juga” (HR. Bukhari Muslim).

Baca juga tentang (Keutaman Sholat Subuh) di sini

Kemudian Ikrimah berkata dari Ibnu Abbas ketika menafsirkan ayat,

{ يَحْفَظُونَهُ مِنْ أَمْرِ اللَّهِ }

Mereka menjaganya atas perintah Allah.”

Yaitu malaikat yang menjaga dari depan dan juga belakang. Dan apabila datang ketentuan Alllah, maka mereka pun berpaling darinya. (Maksud mereka berpaling darinya yaitu ketika seseorang ditakdirkan untuk celaka, maka mereka tidak ada kewenangan untuk melindungi orang tersebut)

Berkata Mujahid: Tidaklah seorang hamba kecuali bersamanya malaikat yang diwakilkan.


Malaikat itu akan menjaganya di saat tidur dan sadarnya baik dari jin, manusia, dan binatang yang membahayakan. Maka tidak ada satupun dari mereka yang mendatanginya hendak mencelakakannya kecuai Malaikat berkata,
"Awas dibelakangmu." Kecuali sesuatu yang telah di takdirkan Allah maka akan menimpanya.
Selesai Perkataan Ibnu Katsir. Lihat Tafsir Ibnu Katsir pada Surah Arra'd ayat 11.

Kemudian, setelah Ibnu Katsir menyebutkan berragam pendapat bagaimana caranya malaikat menjaga seorang hamba, maka beliau pun menyimpulkan bahwa penjagaan malaikat hampir persis penjagaan orang-orang atau pengawal kepada raja dan pemimpin mereka. LIhat Tafsir Ibnu Katsir 4/438

Dan juga dikeluarkan oleh Ibnu Mundzir dan Abu Syekh dari 'Ali Radhiallahu Anhu, ketika mengomentari ayat

لَهُ مُعَقِّبَاتٌ مِنْ بَيْنِ يَدَيْهِ وَمِنْ خَلْفِهِ يَحْفَظُونَهُ مِنْ أَمْرِ اللَّهِ

“Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah”

Beliau (Ali) berkata, tidaklah dari seorang hamba kecuali bersamanya malaikat yang selalu menjaganya dari tertimpa  dinding, terjatu di sumur, diterkam binatang buas atau tenggelam, atau terbakar, maka apabila takdirnya demikian, maka para malaikat pun berlepas diri darinya dan juga takdir. Lihat Addarul Mantsur 4/615


Hikmah Dan Pelajaran
1.      Wajibnya beriman kepada malaikat sesuai dengan kabar yang datang dari al-Qur’an maupun hadits
2.      Bersemangat dalam melakukan kebaikan baik siang maupun malam, karena ada malaikat yang selalu mencatat dan mengawasi dan bahkan membawa kabar kita ke langit di setiap subuh dan sore hari, hal ini juga mengapa Rasulullah memerintahkan kita untuk selalu zikir pagi dan petang. Baca juga Mengapa harus zikir pagi dan petang di sini
3.      Hendaknya seorang muslim selalu optimis dengan penjagaan Allah. Bergantung penuh kepada-Nya. Dan tidak perlu menggunakan penjagaan jimat, jin atau hal-hal yang mengandung kesyirikan. Cukuplah bagi seorang muslim dengan penjagaan Allah yang tidak akan ada yang bisa mencelakainya.
4.      Selalu yakin, bahwa sesuatu jika belum ditakdirkan oleh Allah untuk terjadi, maka tidak akan terjadi.
5.      Hendaknya seorang hamba membuka harinya dengan kebaikan dan menutup malam harinya dengan kebaikan.

Akhukum Fillah

Irsun Anwar Badrun
Manyaran Wonogiri 05 Oktober 2016






Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Minassunnah berusaha menyajikan artikel Islam yang mengacu pada hadits-hadits Sahih yang merupakan dasar pijak cara kita beragama.