Minggu, 02 Oktober 2016

Kalaupun Besok Mati, Tanamlah!

Ada seorang kakek tua rentah bau tanah, tapi mau menanam sebuah pohon yang waktu panennya membutuhkan puluhan tahun.

Ada yang terbahak melihat pekerjaan si kakek itu lalu berkata, " Buat apa menanam, toh sebentar lagi kamu akan mati!"

Dengan lugas kakek menjawab

زرع آباؤنا لنأكل

ونزرع ليأكل أبناؤنا

"Nenek moyang kita menanam untuk kita makan, dan kita menanam untuk anak cucu kita makan 
."
Plek. Orang yang terbahak tadi langsung terdiam.

Cerita yang lain.
Umarah bin Khuzaimah bin Tsabit pernah berkata:

"Ana pernah mendengar Umar bin Khatab berkata teruntuk bapakku:

" Apa yang menghalangimu menanam pada lahanmu?"

Bapak Umarah menimpali, 

 ﺃﻧﺎ ﺷﻴﺦ ﻛﺒﻴﺮ ﺃﻣﻮﺕ ﻏﺪﺍ

Ana ini tua rentah akan mati besok."

Umar pun berkata,
"Kuyakinkan kamu, tanamlah."

Maka Umar pun menanam dengan tangannya bersama dengan bapakku." Tutur Umarah. Lihat Asshahihah.

Suatu saat Rasulullah pernah berkata,

ﺇِﻥْ ﻗَﺎﻣَﺖْ ﻋَﻠَﻰ ﺃَﺣَﺪِﻛُﻢُ ﺍﻟْﻘِﻴَﺎﻣَﺔُ ، ﻭَﻓِﻲ ﻳَﺪِﻩِ ﻓَﺴِﻴﻠَﺔٌ ﻓَﻠْﻴَﻐْﺮِﺳْﻬَﺎ


"Jika kiamat telah datang di salah satu antara kalian, dan di tangannya ada setangkai pohon, maka tanamlah." HR. Ahmad dari Annas bin Malik 
.
Sebagai penutup, Imam Bukhari berkata dalam Adabul Mufrad dari Abdullah bin Aslam,

"Jika kamu dengar Dajjal telah keluar dan kamu sedang bercocok tanam dalam sebuah lembah, maka jangan tergesa, karena ada manusia yang hidup setelah itu."

Rasulullah juga pernah bersabda, 




ﻣَﺎ ﻣِﻦْ ﻣُﺴْﻠِﻢٍ ﻳَﻐْﺮِﺱُ ﻏَﺮْﺳًﺎ ﺇِﻻَّ ﻛَﺎﻥَ ﻣَﺎ ﺃُﻛِﻞَ ﻣِﻨْﻪُ ﻟَﻪُ ﺻَﺪَﻗَﺔً ﻭَ ﻣَﺎ ﺳُﺮِﻕَ ﻣِﻨْﻪُ ﻟَﻪُ ﺻَﺪَﻗَﺔً ﻭَ ﻣَﺎ ﺃَﻛَﻠَﺖِ ﺍﻟﻄَّﻴْﺮُ ﻓَﻬُﻮَ ﻟَﻪُ ﺻَﺪَﻗَﺔً ﻭَ ﻻَ ﻳَﺮْﺯَﺅُﻩُ ﺃَﺣَﺪٌ ﺇِﻻَّ ﻛَﺎﻥَ ﻟَﻪُ ﺻَﺪَﻗَﺔً


Tidaklah seorang muslim menanam suatu tanaman melainkan apa yang dimakan dari tanaman itu sebagai sedekah baginya, dan apa yang dicuri dari tanaman tersebut sebagai sedekah baginya dan tidaklah kepunyaan seorang itu dikurangi melainkan menjadi sedekah baginya.” HR. Imam Muslim 

Hadits yang lain juga, 
  
ﻣَﺎ ﻣِﻦْ ﻣُﺴْﻠِﻢٍ ﻳَﻐْﺮِﺱُ ﻏَﺮْﺳًﺎ , ﺃَﻭْ ﻳَﺰْﺭَﻉُ ﺯَﺭْﻋًﺎ ﻓَﻴَﺄْﻛُﻞَ ﻣِﻨْﻪُ ﻃَﻴْﺮٌ ﺃَﻭْ ﺇِﻧْﺴَﺎﻥٌ ﺃَﻭْ ﺑَﻬِﻴْﻤَﺔ ٌ ﺇِﻻَّ ﻛَﺎﻥَ ﻟَﻪُ ﺑِﻪِ ﺻَﺪَﻗَﺔٌ


Tidaklah seorang muslim menanam pohon, tidak pula menanam tanaman kemudian hasil tanaman tersebut dimakan oleh burung, manusia atau binatang melainkan (tanaman tersebut) menjadi sedekah baginya.” HR. Imam Bukhari 

ﻓَﻼَ ﻳَﻐْﺮِﺱُ ﺍﻟْﻤُﺴْﻠِﻢُ ﻏَﺮْﺳًﺎ ﻓَﻴَﺄْﻛُﻞَ ﻣِﻨْﻪُ ﺇِﻧْﺴَﺎﻥٌ ﻭَ ﻻَ ﺩَﺍﺑَّﺔٌ ﻭَ ﻻَ ﻃَﻴْﺮٌ ﺇِﻻَّ ﻛَﺎﻥَ ﻟَﻪُ ﺻَﺪَﻗَﺔً ﺇِﻟَﻰ ﻳَﻮْﻡِ ﺍﻟْﻘِﻴَﺎﻣَﺔِ
.

Tidaklah seorang muslim menanam tanaman lalu tanaman itu dimakan manusia, binatang ataupun burung melainkan tanaman itu menjadi sedekah baginya sampai hari kiamat.” HR. Imam Muslim 

.
Kesimpulannya,
"Jangan kau mencukupi hidup di dunia hanya untuk memuaskan hasrat perutmu saja, tapi kerjakanlah untukmu, untuk orang selainmu dan orang setelahmu."
Irsun Badrun

Wonogiri 22 September 2016

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Minassunnah berusaha menyajikan artikel Islam yang mengacu pada hadits-hadits Sahih yang merupakan dasar pijak cara kita beragama.