Ada seorang kakek tua rentah bau tanah, tapi mau
menanam sebuah pohon yang waktu panennya membutuhkan puluhan tahun.
Ada yang terbahak melihat pekerjaan si kakek itu
lalu berkata, " Buat apa menanam, toh sebentar lagi kamu akan mati!"
Dengan lugas kakek menjawab
زرع آباؤنا لنأكل
ونزرع ليأكل أبناؤنا
"Nenek moyang kita menanam untuk kita makan, dan kita menanam untuk
anak cucu kita makan
."
Plek. Orang yang terbahak tadi langsung terdiam.
Cerita yang lain.
Umarah bin Khuzaimah bin Tsabit pernah berkata:
"Ana pernah mendengar Umar bin Khatab
berkata teruntuk bapakku:
" Apa yang menghalangimu menanam pada
lahanmu?"
Bapak Umarah menimpali,
ﺃﻧﺎ ﺷﻴﺦ ﻛﺒﻴﺮ ﺃﻣﻮﺕ ﻏﺪﺍ
" Ana
ini tua rentah akan mati besok."
Umar pun berkata,
"Kuyakinkan kamu, tanamlah."
Maka Umar pun menanam dengan tangannya bersama
dengan bapakku." Tutur Umarah. Lihat Asshahihah.
Suatu saat Rasulullah pernah berkata,
ﺇِﻥْ ﻗَﺎﻣَﺖْ ﻋَﻠَﻰ ﺃَﺣَﺪِﻛُﻢُ ﺍﻟْﻘِﻴَﺎﻣَﺔُ ، ﻭَﻓِﻲ
ﻳَﺪِﻩِ ﻓَﺴِﻴﻠَﺔٌ ﻓَﻠْﻴَﻐْﺮِﺳْﻬَﺎ
"Jika kiamat telah datang di salah satu antara kalian, dan di
tangannya ada setangkai pohon, maka
tanamlah." HR. Ahmad dari Annas bin Malik
.
Sebagai penutup, Imam Bukhari berkata dalam
Adabul Mufrad dari Abdullah bin Aslam,
"Jika kamu dengar Dajjal telah keluar
dan kamu sedang bercocok tanam dalam sebuah lembah, maka jangan tergesa, karena
ada manusia yang hidup setelah itu."
Rasulullah juga pernah bersabda,
ﻣَﺎ ﻣِﻦْ ﻣُﺴْﻠِﻢٍ ﻳَﻐْﺮِﺱُ ﻏَﺮْﺳًﺎ ﺇِﻻَّ ﻛَﺎﻥَ ﻣَﺎ ﺃُﻛِﻞَ ﻣِﻨْﻪُ ﻟَﻪُ ﺻَﺪَﻗَﺔً ﻭَ ﻣَﺎ ﺳُﺮِﻕَ ﻣِﻨْﻪُ ﻟَﻪُ
ﺻَﺪَﻗَﺔً ﻭَ ﻣَﺎ ﺃَﻛَﻠَﺖِ ﺍﻟﻄَّﻴْﺮُ ﻓَﻬُﻮَ ﻟَﻪُ ﺻَﺪَﻗَﺔً ﻭَ ﻻَ ﻳَﺮْﺯَﺅُﻩُ ﺃَﺣَﺪٌ ﺇِﻻَّ ﻛَﺎﻥَ ﻟَﻪُ
ﺻَﺪَﻗَﺔً
“Tidaklah seorang muslim menanam suatu tanaman melainkan apa yang
dimakan dari tanaman itu sebagai sedekah
baginya, dan apa yang dicuri dari tanaman tersebut sebagai
sedekah baginya dan tidaklah kepunyaan seorang itu dikurangi
melainkan menjadi sedekah baginya.” HR. Imam Muslim
Hadits yang lain juga,
ﻣَﺎ ﻣِﻦْ ﻣُﺴْﻠِﻢٍ ﻳَﻐْﺮِﺱُ ﻏَﺮْﺳًﺎ , ﺃَﻭْ ﻳَﺰْﺭَﻉُ ﺯَﺭْﻋًﺎ ﻓَﻴَﺄْﻛُﻞَ ﻣِﻨْﻪُ ﻃَﻴْﺮٌ ﺃَﻭْ ﺇِﻧْﺴَﺎﻥٌ ﺃَﻭْ
ﺑَﻬِﻴْﻤَﺔ ٌ ﺇِﻻَّ ﻛَﺎﻥَ ﻟَﻪُ ﺑِﻪِ ﺻَﺪَﻗَﺔٌ
“Tidaklah
seorang muslim menanam pohon, tidak pula menanam tanaman
kemudian hasil tanaman tersebut dimakan oleh burung,
manusia atau binatang melainkan (tanaman tersebut) menjadi
sedekah baginya.” HR. Imam Bukhari
ﻓَﻼَ ﻳَﻐْﺮِﺱُ ﺍﻟْﻤُﺴْﻠِﻢُ ﻏَﺮْﺳًﺎ ﻓَﻴَﺄْﻛُﻞَ ﻣِﻨْﻪُ ﺇِﻧْﺴَﺎﻥٌ ﻭَ ﻻَ
ﺩَﺍﺑَّﺔٌ ﻭَ
ﻻَ ﻃَﻴْﺮٌ ﺇِﻻَّ ﻛَﺎﻥَ ﻟَﻪُ ﺻَﺪَﻗَﺔً ﺇِﻟَﻰ ﻳَﻮْﻡِ ﺍﻟْﻘِﻴَﺎﻣَﺔِ
.
“Tidaklah seorang muslim menanam tanaman lalu tanaman itu dimakan
manusia, binatang ataupun burung melainkan
tanaman itu menjadi sedekah baginya sampai hari kiamat.”
HR. Imam Muslim
.
Kesimpulannya,
"Jangan kau mencukupi hidup di dunia
hanya untuk memuaskan hasrat perutmu saja, tapi kerjakanlah untukmu, untuk
orang selainmu dan orang setelahmu."
Irsun Badrun
Wonogiri 22 September 2016
Tidak ada komentar:
Posting Komentar