Tanya
Maaf, mau
nanya, bagaimana cara kita mengungkapkan rasa syukur?
Jawab
Tentunya kita semua pernah dikasih nikmat oleh Allah kemudian berceloteh, “Alhamdulillah.”
Mungkin juga ada di antara kita yang ketika diberikan rezeki,
langsung bersegara sujud syukur.
Atau malah loncat-loncat sembari
tepuk dada, kalau nikmat itu adalah hasil keringat sendiri dan melupakan Allah,
Nauzu billah.
Selain sujud
Syukur ada
metode ilahi mengungkapkan syukur.
Pertama adalah sholat
Di dalam surat
al-Kautsar, ketika Allah Ta’ala menyebutkan atas banyaknya nikmat Allah yang
diberikan kepada Rasulullah, maka pada ayat kedua Allah memerintahkan
Rasulullah untuk sholat.
Allah
berfirman:
“Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak. Maka dirikanlah
shalat karena Tuhanmu; dan berkorbanlah.” Al-Kautsar: 1-2
Berkata Syekh Assa’di:
ولما ذكر منته عليه أمره
بشكرها
“Ketika Allah sebutkan nikmat-Nya atas kanjeng
Nabi, Allah pun menyurunya untuk menyukurinya.”
Oleh sebab itu, sebaik-baik ungkapan syukur seorang hamba kepada Rabnya adalah sholat.
Kedua
Adalah Banyak Berzikir
Di antara sikap
terpuji kebanyakan kita adalah, ketika diberikan dengan suatu nikmat, maka
dengan spontan mengatakan “Alhamdulillah.”
Namun di
sayangkan, ungkapan itu hanya sekali saja keluar dari mulutnya, dan kemudian
merasakan baisa-biasa saja tanpa diikuti dengan perbuatan yang terpuji.
Di dalam surah
Annashr, ketika Allah mengabarka kepada Rasulullah akan datang hari kemenangan
dan manusia akan masuk di dalam agama Allah dengan berbondong-bondong, Allah
pun menyuru Rasulullah untuk memperbanyak tasbih, tahmid dan juga istigfar atau
memohon ampun kepada Allah.
Allah
berfirman:
إِذَا جَاءَ نَصْرُ
اللَّهِ وَالْفَتْحُ (1)
وَرَأَيْتَ النَّاسَ يَدْخُلُونَ فِي دِينِ اللَّهِ أَفْوَاجًا (2) فَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ وَاسْتَغْفِرْهُ
إِنَّهُ كَانَ تَوَّابًا (3)
“Apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan. Dan kamu lihat
manusia masuk agama Allah dengan berbondong-bondong. Maka
bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan mohonlah ampun kepada-Nya. Sesungguhnya
Dia adalah Maha Penerima taubat.” Annashr: 1-3
Berkata Syekh Utsaimin:
إذا جاء نصر الله والفتح فقد قرب
أجلك وما بقي عليك إلا التسبيح بحمد ربك والاستغفار
“Apabila datang pertolongan Allah dan hari kemenangan, maka telah dekat
juga ajalmu, dan tak ada lagi yang tersisah untukmu kecuali hanya bertasbih
dengan memuji Tuhanmu dan beristigfar.”
Berkata Syekh
Assa’di:
لأن يستمر النصر لهذا الدين ،
ويزداد عند حصول التسبيح بحمد الله واستغفاره
“Agar
kemenangan terus berlangsung untuk agama ini, dan akan semakin bertambah ketika
banyak bertasbih dengan memuji Allah dan meminta ampun kepada-Nya.”
Syekh Assa’di
kemudian membawakan firman Allah:
لَئِنْ شَكَرْتُمْ لأزِيدَنَّكُمْ
"Sesungguhnya jika
kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu” QS. Ibrahim: 7
Kesimpulannya
adalah:
Jika kita memperolah nikmat, maka banyak-banyaklah bersyukur dengan
mengingat Allah, agar nikmat itu tersu bertambah.
Dan jika kita memperoleh nikmat, maka yang tersisa bagi kita adalah
banyak-banyak bersyukur dan memohon ampun pada Allah, karena tidaklah nikmat
itu datang kecuali jatah hidup kita semakin sedikit.
Wallahu A’lam
Irsun Badrun
Jami’ Syababul Arbi’a 03 Oktober 2016
Tidak ada komentar:
Posting Komentar