Minggu, 02 Oktober 2016

Cerita Al-Qur’an #2

Dialog Allah & Malaikat

(Sebuah Jawaban Di Setiap Episod Kehidupan)

“Aku hendak menjadikan khalifah di muka bumi.” Kata Allah kepada para Malaikat ketika hendak menciptakan Adam Alaihissalam.

“Ah mereka hanya akan mempersekutukan-Mu.” Anggapan Malaikat.

“Sungguh Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketehui.”  Tegas Allah.

“Mereka akan lupa dengan-Mu, sedangkan kami (Malaikat) selalu mengingat-Mu.”

“Sungguh Aku (Allah) mengetahui apa yang tidak kamu ketehui.”

“Mereka tidak akan beribadah kepada-Mu, sedangkan kami (Malaikat) selalu beribadah kepada-Mu.”

“Sungguh Aku (Allah) mengetahui apa yang tidak kamu ketehui.”


“Mereka akan bermaksiat kepada-Mu, sedangkan kami (Malaikat) selalu bertasbih dan bertahmid dengan ikhlas kepada-Mu.”


“Sungguh Aku (Allah) mengetahui apa yang tidak kamu ketehui.”


“Lebih parah dari itu, mereka akan selalu menumpahkan darah membunuh sesama mereka.”


Allah katakan lagi, “Sungguh Aku (Allah) mengetahui apa yang tidak kamu ketehui.”


Dan ucapan Malaikat ini terangkum dalam firman Allah

أَتَجْعَلُ فِيهَا مَنْ يُفْسِدُ فِيهَا وَيَسْفِكُ الدِّمَاءَ وَنَحْنُ نُسَبِّحُ بِحَمْدِكَ وَنُقَدِّسُ لَكَ

“Apakah Engkau hendak menjadikan orang yang akan membuat kerusakan dan menumpahkan darah di muka bumi, sedangkan kami selalu bertasbih dengan memuji-Mu juga mensucikan Engkau?”


Allah tekankan,

إِنِّي أَعْلَمُ مَا لَا تَعْلَمُونَ

“Sungguh Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketehui.”
**

Pelajarannya,

Allah semata yang tahu hikmah di setiap kejadian. Pelajaran di setiap keadaan. Kebaikan di setiap cobaan. Dan senyuman di setiap kepiluan.


Kita hanya lihai melihat dengan kasat mata, tapi segudang kebaikan yang tersembunyi luput dan kemudian mengeluh.


Seperti halnya makhluk yang tak pernah bermaksiat dengan perintah Tuannya dan selalu mengerjakan apa yang dipertintahkan, yaitu Malaikat.

Mereka hanya mampu membangun argumen sebatas kemampuan yang tampak, tapi tak pernah menjangkau jutaan hikmah yang terselubung.


Mereka tak tahu, dari manusia itulah akan ada para Anbiya, orang-orang jujur, para syuhada, orang-orang sholeh juga tanda-tanda kebesaran Allah yang nantinya para manusia itu menyadarinya.


Mereka Malaikat juga tak tahu di sana ada ibadah-ibadah yang tak mungkin dikerjakan oleh makhluk lain kecuali hanya manusia itu sendiri seperti berjihad, melawan hawa nafsu juga bagaimana cara mendekap sabar di saat ujian melanda.


Pertanyaan,

Jikalau Malaikat saja tak bisa menjangkau hikmah di sebuah keputusan Allah, maka bagaimana dengan kita?
إِنِّي أَعْلَمُ مَا لَا تَعْلَمُونَ

“Sungguh Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketehui.”

Cukup menjadi sebuah jawaban di setiap episode kehidupan.


Di saat pupus sudah asa, hilang sudah gairah, dan seakan jenuh dengan cobaan, ingat ayat  ini

إِنِّي أَعْلَمُ مَا لَا تَعْلَمُونَ

“Sungguh Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketehui.”

Lebih dahsyat dari itu Allah katakana

إِنِّي أَعْلَمُ غَيْبَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ

“Sungguh Aku mengetahui kegaiban langit dan bumi.”


Kalau saja yang gaib Allah tahu, maka apa lagi yang tampak yang terjadi di dunia ini.


Ya, Allah tahu rahasia di balik semua episode kehidupan kita.


Akhukum Fillah
Irsun Badrun

Manyaran Wonogiri 25 September 16

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Minassunnah berusaha menyajikan artikel Islam yang mengacu pada hadits-hadits Sahih yang merupakan dasar pijak cara kita beragama.