Dialog Allah & Malaikat
(Sebuah
Jawaban Di Setiap Episod Kehidupan)
“Aku hendak menjadikan khalifah di
muka bumi.” Kata Allah kepada para Malaikat ketika hendak menciptakan Adam
Alaihissalam.
“Ah mereka hanya akan
mempersekutukan-Mu.” Anggapan Malaikat.
“Sungguh Aku mengetahui apa yang
tidak kamu ketehui.” Tegas Allah.
“Mereka akan lupa dengan-Mu,
sedangkan kami (Malaikat) selalu mengingat-Mu.”
“Sungguh Aku (Allah) mengetahui apa
yang tidak kamu ketehui.”
“Mereka tidak akan beribadah
kepada-Mu, sedangkan kami (Malaikat) selalu beribadah kepada-Mu.”
“Sungguh Aku (Allah) mengetahui apa
yang tidak kamu ketehui.”
“Mereka akan bermaksiat kepada-Mu,
sedangkan kami (Malaikat) selalu bertasbih dan bertahmid dengan ikhlas
kepada-Mu.”
“Sungguh Aku (Allah) mengetahui apa
yang tidak kamu ketehui.”
“Lebih parah dari itu, mereka akan
selalu menumpahkan darah membunuh sesama mereka.”
Allah katakan lagi, “Sungguh Aku
(Allah) mengetahui apa yang tidak kamu ketehui.”
Dan ucapan Malaikat ini terangkum
dalam firman Allah
أَتَجْعَلُ فِيهَا مَنْ يُفْسِدُ فِيهَا
وَيَسْفِكُ الدِّمَاءَ وَنَحْنُ نُسَبِّحُ بِحَمْدِكَ وَنُقَدِّسُ لَكَ
“Apakah Engkau hendak menjadikan
orang yang akan membuat kerusakan dan menumpahkan darah di muka bumi, sedangkan
kami selalu bertasbih dengan memuji-Mu juga mensucikan Engkau?”
Allah tekankan,
إِنِّي
أَعْلَمُ مَا لَا تَعْلَمُونَ
“Sungguh Aku mengetahui apa yang
tidak kamu ketehui.”
**
Pelajarannya,
Allah semata yang tahu hikmah di
setiap kejadian. Pelajaran di setiap keadaan. Kebaikan di setiap cobaan. Dan
senyuman di setiap kepiluan.
Kita hanya lihai melihat dengan
kasat mata, tapi segudang kebaikan yang tersembunyi luput dan kemudian
mengeluh.
Seperti halnya makhluk yang tak
pernah bermaksiat dengan perintah Tuannya dan selalu mengerjakan apa yang
dipertintahkan, yaitu Malaikat.
Mereka hanya mampu membangun
argumen sebatas kemampuan yang tampak, tapi tak pernah menjangkau jutaan hikmah
yang terselubung.
Mereka tak tahu, dari manusia
itulah akan ada para Anbiya, orang-orang jujur, para syuhada, orang-orang
sholeh juga tanda-tanda kebesaran Allah yang nantinya para manusia itu
menyadarinya.
Mereka Malaikat juga tak tahu di
sana ada ibadah-ibadah yang tak mungkin dikerjakan oleh makhluk lain kecuali
hanya manusia itu sendiri seperti berjihad, melawan hawa nafsu juga bagaimana
cara mendekap sabar di saat ujian melanda.
Pertanyaan,
Jikalau Malaikat saja tak bisa
menjangkau hikmah di sebuah keputusan Allah, maka bagaimana dengan kita?
إِنِّي
أَعْلَمُ مَا لَا تَعْلَمُونَ
“Sungguh Aku mengetahui apa yang
tidak kamu ketehui.”
Cukup menjadi sebuah jawaban
di setiap episode kehidupan.
Di saat pupus sudah asa, hilang
sudah gairah, dan seakan jenuh dengan cobaan, ingat ayat ini
إِنِّي
أَعْلَمُ مَا لَا تَعْلَمُونَ
“Sungguh Aku mengetahui apa yang
tidak kamu ketehui.”
Lebih dahsyat dari itu Allah katakana
إِنِّي
أَعْلَمُ غَيْبَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ
“Sungguh Aku mengetahui kegaiban
langit dan bumi.”
Kalau saja yang gaib Allah tahu,
maka apa lagi yang tampak yang terjadi di dunia ini.
Ya, Allah tahu rahasia di balik
semua episode kehidupan kita.
Akhukum
Fillah
Irsun Badrun
Manyaran Wonogiri 25 September 16
Tidak ada komentar:
Posting Komentar