Minggu, 30 Oktober 2016

Keutamaan Meniatkan Kebaikan



عَنِ ابْنِ عَبّاسٍ عَنْ رَسُولِ اللّهِ صلى الله عليه وسلم فِيمَا يَرْوِي عَنْ رَبّهِ تَبَارَكَ وَتَعَالَى، قَالَ: "إِنّ الله كَتَبَ الْحَسَنَاتِ وَالسّيّئَاتِ. ثُمّ بَيّنَ ذَلِكَ، فَمَنْ هَمّ بِحَسَنَةٍ فَلَمْ يَعْمَلْهَا كَتَبَهَا الله عِنْدَهُ حَسَنَةً كَامِلَةً وَإِنْ هَمّ بِهَا فَعَمِلَهَا كَتَبَهَا الله عَزّ وَجَلّ عِنْدَهُ عَشْرَ حَسَنَاتٍ إِلَى سَبْعِمِائَةِ ضِعْفٍ إِلَى أَضْعَافٍ كَثِيرَةٍ. وَإِنْ هَمّ بِسَيّئَةٍ فَلَمْ يَعْمَلْهَا كَتَبَهَا الله عِنْدَهُ حَسَنَةً كَامِلَةً... وَإِنْ هَمّ بِهَا فَعَمِلَهَا، كَتَبَهَا الله سَيّئَةً وَاحِدَةً"
Dari Ibnu Abbas dari Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam, di mana Rasulullah meriwayatkan dari Rab-Nya Tabaraka Wata’ala, Rasulullah bersabda: Sesungguhnya Allah menuliskan kebaikan-kebaikan dan keburukan-keburukan kemudian menjelaskan itu semua.


“Siapa yang bertekad mengerjakan satu kebaikan dan ia belum mengerjakannya maka Allah menuliskannya di sisi-Nya satu kebaikan sempurna.
Dan jika bertekad dengannya dan mengerjakannya, maka Allah menuliskannya di sisi-Nya sepuluh kebaikan sampai 700 kali lipat dan berlipat-lipat ganda.


Barangsiapa berniat berbuat buruk namun dia tidak jadi melakukannya, maka Allâh menulisnya di sisi-Nya sebagai satu kebaikan yang sempurna.

Dan barangsiapa berniat berbuat kesalahan kemudian mengerjakannya, maka Allâh menuliskannya sebagai satu kesalahan.” HR. Bukhari Bab Man Hamma Bihasanah Aw Bisayyi-ah. Muslim Bab Idza Hamma al-abdu Bihasanah Kutibat.


Penjelasan Hadits

Menunjukkan fadhilah Allah begitu luas. Hanya dengan sebuah niat baik, dihitung sebagai kebaikan.


Berkata Syekh Utsaimin, “Seseorang berniat untuk bersedekah dan telah ditentukan hartanya yang hendak ia bersedekah dengannya tapi kemudian ia menahannya dan belum bersedekah dengannya, maka akan dituliskan baginya dengan niat itu satu kebaikan sempurna.

Atau seseorang berniat untuk sholat sunnah dua rakaat kemudian tidak jadi sholat maka dituliskan baginya dengan niat itu satu kebaikan sempurna.” Syarh Riyadhussholihin Bab Ikhlas.


Dan perlu diketahui bahwa tekad dan niat yang baik adalah sebab untuk mengerjakan kebaikan tersebut, dan sebab terjadinya kebaika itu adalah sebuah kebaikan.

Dalil-Dalil Terkait

Allah berfirman

مَنْ جَاءَ بِالْحَسَنَةِ فَلَهُ عَشْرُ أَمْثَالِهَا وَمَنْ جَاءَ بِالسَّيِّئَةِ فَلَا يُجْزَى إِلَّا مِثْلَهَا وَهُمْ لَا يُظْلَمُونَ
Barangsiapa melakukan perbuatan baik, akan memperoleh pahala sepuluh kali lipat, sebagai karunia dan pemberian Allah. Barangsiapa melakukan perbuatan tidak baik hanya akan disiksa seberat dosanya, atas dasar keadilan Allah. Kelak tidak akan ada kecurangan dengan mengurangi pahala atau menambah hukuman. (QS. Al-An’am:160)


Hikmah Hadits
1.    Besarnya rahmat Allah kepada hamba-Nya
2.    Motivasi untuk meniatkan mengerjakan kebaikan
3.    Niat baik adalah sebab untuk mengerjakan kebaikan
4.    Satu amalan baik dilipat gandakan dan satu amalan buruk dibalas sesuai dengan amalan buruk tersebut; tidak ditambah
5.    Satu amalan baik, bisa menggugurkan beberapa dosa kecil
Allah berfirman

إِنَّ الْحَسَنَاتِ يُذْهِبْنَ السَّيِّئَاتِ
“Sesungguhnya amalan-amalan baik, akan menghapuskan keburukan-keburukan.” QS. Hud:114.



Akhukum Fillah

Irsun Anwar Badrun
Manyaran Wonogiri 30 Oktober 2016

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Minassunnah berusaha menyajikan artikel Islam yang mengacu pada hadits-hadits Sahih yang merupakan dasar pijak cara kita beragama.