(Cerita Al-Qur'an Serial Aqidah)
Sekutu-sekutu Allah
adalah sesuatu yang kita serahkan pada selain Allah sebuah ibadah.
Contoh:
Berdoa, menyebelih,
istighosah, atau meminta tolong kepada sesuatu yang tidak mungkin mendatangkan
kebaikan atau keburukan melainakan dibangun atas dasar mitos belaka atau
berdasarkan bantuan setan dan jin.
keadaan mereka pada hari
kiamat:
Ayat Pertama:
وَيَعْبُدُونَ مِنْ دُونِ اللَّهِ مَا لَا يَضُرُّهُمْ وَلَا يَنْفَعُهُمْ
وَيَقُولُونَ هَؤُلَاءِ شُفَعَاؤُنَا عِنْدَ اللَّهِ قُلْ أَتُنَبِّئُونَ اللَّهَ
بِمَا لَا يَعْلَمُ فِي السَّمَاوَاتِ وَلَا فِي الْأَرْضِ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى
عَمَّا يُشْرِكُونَ
Orang-orang musyrik yang membuat-buat
kebohongan tentang Allah dengan kesyirikan itu menyembah berhala-berhala yang
batil, yang tidak memberikan mudarat atau manfaat kepada mereka. Mereka
berkata, "Berhala-berhala itu akan memberi syafaat kepada kami di
sisi Allah di akhirat nanti." Katakanlah kepada mereka, wahai
Rasulullah, "Apakah kalian memberitahukan kepada Allah tentang
adanya sekutu bagi-Nya, yang tidak Dia ketahui keberadaannya di langit dan
bumi. Allah Mahasuci dari sekutu dan dari prasangka serta peribadatan kalian
kepada sekutu-sekutu itu." QS. Yunus : 8
Ayat Kedua
وَمِنَ
النَّاسِ مَنْ يَتَّخِذُ مِنْ دُونِ اللَّهِ أَنْدَادًا يُحِبُّونَهُمْ كَحُبِّ
اللَّهِ وَالَّذِينَ آمَنُوا أَشَدُّ حُبًّا لِلَّهِ وَلَوْ يَرَى الَّذِينَ
ظَلَمُوا إِذْ يَرَوْنَ الْعَذَابَ أَنَّ الْقُوَّةَ لِلَّهِ جَمِيعًا وَأَنَّ
اللَّهَ شَدِيدُ الْعَذَابِ (165)
إِذْ
تَبَرَّأَ الَّذِينَ اتُّبِعُوا مِنَ الَّذِينَ اتَّبَعُوا وَرَأَوُا الْعَذَابَ
وَتَقَطَّعَتْ بِهِمُ الْأَسْبَابُ (166)
وَقَالَ
الَّذِينَ اتَّبَعُوا لَوْ أَنَّ لَنَا كَرَّةً فَنَتَبَرَّأَ مِنْهُمْ كَمَا
تَبَرَّءُوا مِنَّا كَذَلِكَ يُرِيهِمُ اللَّهُ أَعْمَالَهُمْ حَسَرَاتٍ
عَلَيْهِمْ وَمَا هُمْ بِخَارِجِينَ مِنَ النَّارِ (167)
Dengan berbagai argumentasi yang tampak
sangat jelas seperti itu, sebagian manusia yang sesat pikirannya masih saja ada
yang menjadikan selain Allah sebagi Tuhan. Mereka menyembahnya seperti
menyembah Allah dan memeperlakukannya seperti Allah.
Akan tetapi orang yang beriman menerima
hanya kepemimpinan Allah semata dan tidak akan terputus ketaatannya pada Allah.
Sedangkan orang-orang musyrik itu perwalian
pada tuhan-tuhan mereka seringkali tergoncang saat mereka ditimpa malapetaka
lalu mencari perlindungan kepada Allah swt.
Manusia-manusia yang menganiaya diri mereka
sendiri, andai saja tahu siksa yang telah menanti mereka di hari pembalasan
ketika segala kerajaan ada pada-Nya, saat semuanya tunduk pada Allah, pasti
mereka akan menghentikan kejahatan dan dosa mereka.
Pada hari itu para pengikut sangat berharap
dari sekutu-sekutu yang mereka sekutukan agar menyelamatkan mereka dari
kesesatan, namun mereka tiada dihiraukan. Para sekutu itu justru melepaskan diri dari pengikut
mereka dan berkata, "Bukan kami yang menyuruh kalian menaati kami
untuk melanggar perintah Tuhan, tapi hawa nafsu dan tingkah laku kalian
sendiri." Putuslah semua keterkaitan dan kasih sayang yang ada di
antara mereka dan berubah menjadi sikap permusuhan.
Di sini menjadi jelas bagi para pengikut
itu bahwa selama di dunia mereka ada dalam kesesatan saat menjadi pengikut mereka
itu. Mereka berangan- angan andai saja dapat kembali ke dunia lalu mengingkari
perintah para sekutu itu seperti apa yang dilakukan sekutu itu pada mereka saat
ini. Akan tampak kejahatan-kejahatan mereka di akhirat sebagai penyesalan-
penyesalan tiada guna. Mereka akan dilemparkan ke dalam api neraka dan tidak
akan kuat menahan siksaannya. Surah Al-Baqarah:165-167.
Ayat Ketiga
وَيَوْمَ
يَقُولُ نَادُوا شُرَكَائِيَ الَّذِينَ زَعَمْتُمْ فَدَعَوْهُمْ فَلَمْ
يَسْتَجِيبُوا لَهُمْ وَجَعَلْنَا بَيْنَهُمْ مَوْبِقًا (52)
Ingatkan kepada mereka akan suatu hari
ketika Allah berfirman kepada orang-orang musyrik, "Panggillah
orang-orang yang kalian anggap sebagai sekutu-sekutu-Ku di dunia untuk memberi
syafaat untuk kalian."
Merekapun meminta pertolongan sekutu-
sekutu itu, tetapi sekutu-sekutu itu tidak dapat mengabulkan permohonan mereka.
Kini, apa yang terjadi di antara mereka Kami jadikan sebagai penyebab kebinasaan
orang-orang kafir, setelah di dunia mereka senantiasa menjadikan para sekutu
itu sebagai sesembahan dan kesayangan mereka. Al-Kahfi : 52
Ayat Keempat
وَمَنْ
أَضَلُّ مِمَّنْ يَدْعُو مِنْ دُونِ اللَّهِ مَنْ لَا يَسْتَجِيبُ لَهُ إِلَى
يَوْمِ الْقِيَامَةِ وَهُمْ عَنْ دُعَائِهِمْ غَافِلُونَ (5)
وَإِذَا
حُشِرَ النَّاسُ كَانُوا لَهُمْ أَعْدَاءً وَكَانُوا بِعِبَادَتِهِمْ كَافِرِينَ (6)
Siapakah yang lebih sesat dari orang-orang
yang menyembah sembahan-sembahan selain Allah yang tidak dapat memperkenankan
doa sampai hari kiamat nanti? Tetapi, meski demikian, mereka tetap lalai dan
tidak sadar.
Ketika, pada hari kiamat, manusia
dikumpulkan untuk dihisab, sembahan- sembahan itu akan menjadi musuh bagi
orang-orang yang menyembahnya. Sembahan-sembahan itu akan berlepas diri dan
mengingkari anggapan bahwa mereka berhak disembah. Al-Ahkaf: 5-6.
Akhukum Fillah
Irsun Anwar Badrun
Manyaran Wonogiri 21
Tidak ada komentar:
Posting Komentar