Rabu, 16 November 2016

Fenomena Supermoon Dan Kebenaran Hadits Rasulullah


Supermoon atau Bulan super atau ada yang bilang bulan raksasa adalah istilah yang digunakan oleh para astrolog untuk menggambarkan keadaan bulan penuh ketika bulan berada dalam posisi terdekatnya dengan Bumi (apsis/perigee).



Istilah ini tidak diterima secara luas, terutama di kalangan ilmuwan. Secara spesifik, bulan super bisa merupakan bulan purnama atau bulan baru, yang jaraknya dengan bumi sekitar 10% atau kurang dari jarak lintasannya dengan bumi.



Ketika fenomena ini terjadi, bulan nampak lebih besar dan lebih terang, meskipun perubahan jaraknya hanya beberapa kilometer.


Pengaruh dari fenomena bulan super ini di bumi hanyalah naiknya permukaan laut sekitar beberapa inci di beberapa daerah. Wikipedia

***

Sudah, tinggalkan pengertian tentang supermoon, yang menjadi fokus kita adalah dekatnya bulan dengan bumi dan bahkan bisa dilihat dengan mata telanjang.



Pemandangan yang langkah terjadi ini, menjadi momen yang paling pas untuk diabadikan dalam bentuk kamera karena begitu jelas, menyejukkan dan sangat menakjubkan menunjukkan kebesaran Allah.



Terjadinya supermoon atau sebut saja bulan purnama pada umumnya, sangat tidak memberikan dampak pada kesehatan mata atau diri manusia itu.



Dan ini sejalan dengan hadits Rasulullah shallallahu alaihi wasallam yang diriwayatkan dari Jarir bin Abdullah beliau berkata,

"Ketika kami di sisi Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam pada suatu malam  beliau melihat ke bulan (Yakni bulan purnama) Maka beliau Shallallahu Alaihi Wasallam Bersabda


إِنَّكُمْ سَتَرَوْنَ رَبَّكُمْ، كَمَا تَرَوْنَ هَذَا القَمَرَ، لاَ تُضَامُّونَ فِي رُؤْيَتِهِ



“Sesungguhnya kalian akan melihat Rabb kalian seperti kalian melihat bulan ini, tidak membahayakan kalian saat melihatnya. (HR. Bukhari no. 554 dan Muslim no. 632).



Syekh Utsamin berkata, "Yaitu pada hari kiamat orang beriman melihat Allah di dalam surga sebagaimana mereka melihat supermoon." Syarh Riyadhussholihin.



Melihat wajah Allah pada hari kiamat merupakan nikmat yang paling besar penduduk surga, sebagaimana hadits yang diriwayatkan oleh sahabat Shuhaib ar-Rumi Radhiallahu Anhu dari Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda,



إِذَا دَخَلَ أَهْلُ الْجَنَّةِ الْجَنَّةَ - قَالَ - يَقُولُ اللَّهُ تَبَارَكَ وَتَعَالَى تُرِيدُونَ شَيْئًا أَزِيدُكُمْ فَيَقُولُونَ أَلَمْ تُبَيِّضْ وُجُوهَنَا أَلَمْ تُدْخِلْنَا الْجَنَّةَ وَتُنَجِّنَا مِنَ النَّارِ - قَالَ - فَيَكْشِفُ الْحِجَابَ فَمَا أُعْطُوا شَيْئًا أَحَبَّ إِلَيْهِمْ مِنَ النَّظَرِ إِلَى رَبِّهِمْ عَزَّ وَجَلَّ


Apabila penghuni surga sudah masuk ke surga, Allah berkata kepada mereka: Apakah kalian menginginkan sesuatu nikmat kutambahkan untuk kalian? Mereka menjawab: Bukankah Engkau telah memutihkan wajah kami? Bukankah Engkau telah memasukkan kami ke surga, dan menyelamatkan kami dari neraka? Rasulullah bersabda: Kemudian Allah membuka hijab-Nya, maka mereka tidak diberi sesuatu yang lebih mereka sukai dari pada kenikmatan melihat Allah 'azza wajalah. HR. Muslim 1/112 No. 467 (Syamilah)


Catatan:
Yang dimaksud melihat wajah Allah seperti melihat supermoon adalah penglihatan yang hakiki dengan mata kita; sangat jelas. Dan bukan berarti Allah seperti supermoon, karena tidak ada sesuatu yang serupa dengan-Nya.

Baca artikel (Penyebab melihat wajah Allah) di sini

Akhukum Fillah

Irsun Badrun

Manyaran Wonogiri 16 Nov 2016






Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Minassunnah berusaha menyajikan artikel Islam yang mengacu pada hadits-hadits Sahih yang merupakan dasar pijak cara kita beragama.