Supermoon atau Bulan
super atau ada yang bilang bulan raksasa adalah istilah yang digunakan oleh
para astrolog untuk menggambarkan keadaan bulan penuh ketika bulan berada dalam
posisi terdekatnya dengan Bumi (apsis/perigee).
Istilah ini tidak
diterima secara luas, terutama di kalangan ilmuwan. Secara spesifik, bulan
super bisa merupakan bulan purnama atau bulan baru, yang jaraknya dengan bumi
sekitar 10% atau kurang dari jarak lintasannya dengan bumi.
Ketika fenomena ini
terjadi, bulan nampak lebih besar dan lebih terang, meskipun perubahan jaraknya
hanya beberapa kilometer.
Pengaruh dari fenomena
bulan super ini di bumi hanyalah naiknya permukaan laut sekitar beberapa inci
di beberapa daerah. Wikipedia
***
Sudah, tinggalkan
pengertian tentang supermoon, yang menjadi fokus kita adalah dekatnya bulan
dengan bumi dan bahkan bisa dilihat dengan mata telanjang.
Pemandangan yang langkah
terjadi ini, menjadi momen yang paling pas untuk diabadikan dalam bentuk kamera
karena begitu jelas, menyejukkan dan sangat menakjubkan menunjukkan kebesaran
Allah.
Terjadinya supermoon
atau sebut saja bulan purnama pada umumnya, sangat tidak memberikan dampak pada
kesehatan mata atau diri manusia itu.
Dan ini sejalan dengan
hadits Rasulullah shallallahu alaihi wasallam yang diriwayatkan dari Jarir bin
Abdullah beliau berkata,
"Ketika kami di
sisi Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam pada suatu malam beliau melihat ke bulan (Yakni bulan purnama)
Maka beliau Shallallahu Alaihi Wasallam Bersabda
إِنَّكُمْ سَتَرَوْنَ رَبَّكُمْ، كَمَا تَرَوْنَ هَذَا القَمَرَ، لاَ
تُضَامُّونَ فِي رُؤْيَتِهِ
“Sesungguhnya kalian
akan melihat Rabb kalian seperti kalian melihat bulan ini, tidak membahayakan
kalian saat melihatnya. (HR. Bukhari no. 554
dan Muslim no. 632).
Syekh Utsamin berkata,
"Yaitu pada hari kiamat orang beriman melihat Allah di dalam surga
sebagaimana mereka melihat supermoon." Syarh Riyadhussholihin.
Melihat wajah Allah pada
hari kiamat merupakan nikmat yang paling besar penduduk surga, sebagaimana
hadits yang diriwayatkan oleh sahabat Shuhaib ar-Rumi Radhiallahu Anhu dari
Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda,
إِذَا دَخَلَ أَهْلُ الْجَنَّةِ الْجَنَّةَ - قَالَ - يَقُولُ اللَّهُ
تَبَارَكَ وَتَعَالَى تُرِيدُونَ شَيْئًا أَزِيدُكُمْ فَيَقُولُونَ أَلَمْ
تُبَيِّضْ وُجُوهَنَا أَلَمْ تُدْخِلْنَا الْجَنَّةَ وَتُنَجِّنَا مِنَ النَّارِ -
قَالَ - فَيَكْشِفُ الْحِجَابَ فَمَا أُعْطُوا شَيْئًا أَحَبَّ إِلَيْهِمْ مِنَ
النَّظَرِ إِلَى رَبِّهِمْ عَزَّ وَجَلَّ
Apabila penghuni surga
sudah masuk ke surga, Allah berkata kepada mereka: Apakah kalian menginginkan
sesuatu nikmat kutambahkan untuk kalian? Mereka menjawab: Bukankah Engkau telah
memutihkan wajah kami? Bukankah Engkau telah memasukkan kami ke surga, dan
menyelamatkan kami dari neraka? Rasulullah bersabda: Kemudian Allah membuka
hijab-Nya, maka mereka tidak diberi sesuatu yang lebih mereka sukai dari pada
kenikmatan melihat Allah 'azza wajalah. HR. Muslim 1/112 No. 467 (Syamilah)
Catatan:
Yang dimaksud melihat
wajah Allah seperti melihat supermoon adalah penglihatan yang hakiki dengan
mata kita; sangat jelas. Dan bukan berarti Allah seperti supermoon, karena
tidak ada sesuatu yang serupa dengan-Nya.
Baca artikel (Penyebab melihat wajah Allah) di sini
Baca artikel (Penyebab melihat wajah Allah) di sini
Akhukum Fillah
Irsun Badrun
Manyaran Wonogiri 16 Nov
2016
Tidak ada komentar:
Posting Komentar