Kamis, 17 November 2016

Nasehat Untuk Suami

IIstrimu Wahai Suami

Penaku tak mampu berucap akan kelembutannya. Penaku tak mampu memuji akan perangainya. Penaku tak mampu merangkai kata menyebut namanya.

Sungguh dia begitu mulia nan mempesona. Allah sengaja menciptakannya untuk menjadikannya perhiasan dunia.

Dia adalah sosok makhluk indah yang ada di jagat raya. Hari-hari dia hiasi wajahnya untuk hati selain dirinya. Hari-hari senyum merekah dari bibirnya untuk pasangannya. Hari-hari rela menjadi teman karib untuk seseorang yang telah sah dalam akad nikahnya.

Dia adalah sosok wanita yang disebut dengan istri. Kehormatannya sepenuhnya menjadi halal tuk suami
Hanya dengan satu kalimat sebagai janji.

Kini dia si wanita masuk ke rumah sang suami. Sebelumnya belum pernah ada di dalam hati. Tapi hanya dengan kata aku menerimah nikahnya dia menjadi milik suami.

Sang wanita bingung hendak berkata apa. Di depannya seorang laki-laki yang belum pernah dia duga. Seorang laki-laki yang asing baginya.

Tidak ada harapan dalam sanubarinya
Kecuali bisa memberikan yang terbaik untuk rajanya. Sampai walau waja tak sesuai dengan hatinya. Dia berusaha memberikan yang terbaik untuk suaminya.

Walau begitu dia bukanlah bidadari. Walau begitu dia bukanlah manusia tanpa salah.

Terkadang dia harus salah untuk membuktikan kita lelaki sejati. Terkadang dia harus khilaf untuk membuktikan kita lelaki baik. Terkadang dia harus keliru untuk membuktikan kita lelaki pujaan hati.

Namun keegoisanlah kadang membuat suami buta hati. Keegoisanlah kadang membuat hilang hati. Ditambah lagi kebodohan akan agama ini.

Si suami hanya ingin menunt hak diri. Tapi hak istri  jarang di penuhi atau malah tidak pernah sama sekali.

Yang ada hanya marah. Bermuka masam. Mendiami. Sampai masuk pada rana talak fanauzu billah.

Ooh,, Sungguh suami ibarat guru, dan istri muridnya. Maka kewajiban suami untuk memberikan nasehat tuk sang murid.

Ingatlah selalu dengan ayat "Dan bergaullah dengan mereka secara patut." Annisa:19

Ingatlah selalu dengan hadis "Berwasiatlah kebaikan kepada para istri.." HR Bukhari dan Muslim

Ingatlah selalu dengan hadis "Janganlah seorang mukmin itu membenci seorang mukminah, sebab jika ia tidak menyukai suatu akhlak dari dirinya maka ia akan ridha dengan akhlak yang lain." HR Muslim

Itulah wejangan-wejangan Ilahiah. Menyuru kita untuk memahami keadaan istri muslimah. Dan kalau pun mereka terkadang jatuh dalam salah, maka jadikanlah itu sebagai proses melati jiwa
Agar tidak mudah marah, tapi diselesaikan dengan penuh hikmah

Ooh suami, Jika kamu melihat istrimu bak kanak-kanak, maka janganlah engkau menghardik, karena itulah fitrah wanita yang unik, agar dia bisa memahami kebutuhan anak-anak.

Oleh karena itu, berbuat baiklah kepadanya dengan akhlakmu, dan ingatlah selalu wejangan Rasulmu, dan amalkan dalam kehidupanmu.

Irsun Badrun
Darul Abrar 17 November 2013

::::^__^:::::

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Minassunnah berusaha menyajikan artikel Islam yang mengacu pada hadits-hadits Sahih yang merupakan dasar pijak cara kita beragama.