Rabu, 16 November 2016

Penyebab Melihat Wajah Allah


Sebagaimana yang kita ketahui, bahwa nikmat yang paling agung adalah melihat wajah Allah, maka menjadi sebuah pertanyaan yaitu,

Baca juga (Nikmat Agung Penduduk Surga) di sini

Amalan apa sajakah yang menyebabkan bisa melihat wajah Allah?


Jawaban

Pertama: Menjaga Sholat Shubuh Dan Ashar

Dan ini sejalan dengan hadits Rasulullah shallallahu alaihi wasallam yang diriwayatkan dari Jarir bin Abdullah beliau berkata,



"Ketika kami di sisi Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam pada suatu malam  beliau melihat ke bulan (Yakni bulan purnama) Maka beliau Shallallahu Alaihi Wasallam Bersabda

إِنَّكُمْ سَتَرَوْنَ رَبَّكُمْ كَمَا تَرَوْنَ هَذَا القَمَرَ، لاَ تُضَامُونَ فِي رُؤْيَتِهِ، فَإِنِ اسْتَطَعْتُمْ أَنْ لاَ تُغْلَبُوا عَلَى صَلاَةٍ قَبْلَ طُلُوعِ الشَّمْسِ، وَصَلاَةٍ قَبْلَ غُرُوبِ الشَّمْسِ، فَافْعَلُوا


“Sesungguhnya kalian akan melihat Rabb kalian seperti kalian melihat bulan ini, tidak membahayakan kalian saat melihatnya. Jika kalian mampu untuk tidak meninggalkan sholat sebelum terbit dan terbenamnya matahari maka lakukanlah”(HR. Bukhari no. 554 dan Muslim no. 632).

Baca juga (Keutamaan Sholat Subuh Dan Ashar) di sini


Walau banyak pendapat tentang sholat sebelum terbit dan terbenam matahari sebagaimana yang disebutkan oleh Ibnu Bathol dalam Syarh Sahih Bukhari, tapi pendapat yang paling kuat adalah yang mengatakan sholat Ashar dan Shubuh sebagaimana yang disebutkan dalam Umdatul Qariy Syarh Sahih Bukhari pada Bab Fadhilah Sholat Ashar.



Ini juga yang dikuatkan oleh Sykeh Utsaimin rahimahullah.



Kedua: Berbuat Baik


Allah berfirman

لِلَّذِينَ أَحْسَنُوا الْحُسْنَى وَزِيَادَةٌ وَلَا يَرْهَقُ وُجُوهَهُمْ قَتَرٌ وَلَا ذِلَّةٌ أُولَئِكَ أَصْحَابُ الْجَنَّةِ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ

Bagi orang-orang yang berbuat baik, ada pahala yang terbaik (surga) dan tambahannya (Melihat Allah) Dan muka mereka tidak ditutupi debu hitam dan tidak (pula) kehinaan. Mereka itulah penghuni syurga, mereka kekal di dalamnya. QS. Yunus: 26



Syekh Assa'di katakan dalam tafsirnya, "Mereka berlaku baik dalam beribadah kepada Khalik (Allah),,,, mereka berbuat kepada hamba Allah dengan apa yang mereka sanggupi dari kebaikan perkataan dan juga perbuatan,,,"


Termasuk dari kategori berbuat baik juga menurut beliau adalah, "Menyuru kepada yang makruf dan mencega dari yang mungkar, mengajarkan orang-orang bodoh dan juga memberikan nasehat orang-orang yang berpaling, dan lain-lain.



Mereka itu semua, akan memperoleh surga dengan segala kenikmatannya dan juga mendapat 'ziyadah' (tambahan) yaitu melihat kepada wajah Allah." Selesai ucapan beliau.


Ketiga: Mengutamakan Kehidupan Akhiat

Allah berfirman:
وُجُوهٌ يَوْمَئِذٍ نَاضِرَةٌ (22) إِلَى رَبِّهَا نَاظِرَةٌ (23)

Wajah-wajah (orang-orang mukmin) pada hari itu berseri-seri. Kepada Tuhannyalah mereka melihat.QS. Alqiyamah: 22-23


Syekh Assa'di berkata, "Kalau kalian mengutamakan akhirat dari dunia, dan kalian lihat balasan dengan pandangan yang jeli dan jenius maka sungguh kalian akan sukses dan beruntung dengan keberuntungan yang tidak ada lagi kerugian, dan kalian akan selamat dengan keselamatan yang tidak ada lagi penderitaan." Kemudian Syekh membacakan ayat di atas.


Keempat: Pelaku Kebaikan
إِنَّ الْأَبْرَارَ لَفِي نَعِيمٍ (22) عَلَى الْأَرَائِكِ يَنْظُرُونَ (23) تَعْرِفُ فِي وُجُوهِهِمْ نَضْرَةَ النَّعِيمِ (24

Sesungguhnya orang yang berbakti itu (berbuat baik)  benar-benar berada dalam kenikmatan yang besar (syurga), mereka (duduk) di atas dipan-dipan sambil memandang.  Kamu dapat mengetahui dari wajah mereka kesenangan mereka yang penuh kenikmatan. QS. Al-Muthoffifin: 22-24


Syekh Assa'di berkata,  "Kata ينظرون (yangzhurun) yaitu mereka memandang kepada yang dijanjikan Allah dan memandang ke wajah Rab mereka yang Maha mulia.

Baca juga (Fenomena Supermoon Dan Kebenaran Hadits Rasulullah) di sini


Akhukum Fillah
Irsun Badrun
Manyaran Wonogiri 16 Nov 2016

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Minassunnah berusaha menyajikan artikel Islam yang mengacu pada hadits-hadits Sahih yang merupakan dasar pijak cara kita beragama.