Senin, 21 November 2016

Istiqomah

Pengertian Istiqomah

Istiqomah adalah, kemantapan iman kepada Allah dan mengikuti tuntunan Rasulullah baik secara tampak maupun tersembunyi.


Urgensi Istiqomah

Urgensi pertama: Sebagai bentuk realisasi ibadah kepada Allah

Allah berfirman:

وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ

“Dan tidaklah kuciptakan jin dan manusia, melainkan hanya untuk beribadah kepada-Ku.” QS. Adzariat: 36

Urgensi kedua: Sebuah perintah dari Allah

فَاسْتَقِمْ كَمَا أُمِرْتَ وَمَنْ تَابَ مَعَكَ

“Maka tetaplah kamu pada jalan yang benar, sebagaimana diperintahkan kepadamu dan (juga) orang yang telah taubat beserta kamu. QS. Hud: 112


Urgensi ketiga:  Merupakan perintah Rasulullah

قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « سَدِّدُوا وَقَارِبُوا

Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam Bersabda, "Tetaplah di atas kebenaran, dan bersikaplah yang lurus." HR. Muslim 8/141 No. 7300


Urgensi keempat: Istiqomah mencakup semua kebaikan agama


عَنْ سُفْيَانَ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ الثَّقَفِيِّ، قَالَ: قُلْتُ: يَا رَسُولَ اللَّهِ، قُلْ لِي فِي الْإِسْلَامِ قَوْلًا لَا أَسْأَلُ عَنْهُ أَحَدًا بَعْدَكَ؛ قَالَ: قُلْ: آمَنْتُ بِاللَّهِ، ثُمَّ اسْتَقِمْ


Dari Sufyan Atsaqafi Radhiallahu Anhu berkata wahai  Rasulullah, katakanlah sesuatu tentang Islam untukku sebuah perkataan yang tidak aku bertanya tentangnya kepada yang lain kecuali engkau.

Rasulullah Jawab: "katakanlah, aku beriman kepada Allah, dan istiqomahlah." HR. Muslim


Sebab-Seba Istiqomah

Sebab Pertama: Sebab yang paling agung adalah petunjuk dari Allah

Allah berfirman

قَدْ جَاءَكُمْ مِنَ اللَّهِ نُورٌ وَكِتَابٌ مُبِينٌ (15) يَهْدِي بِهِ اللَّهُ مَنِ اتَّبَعَ رِضْوَانَهُ سُبُلَ السَّلَامِ وَيُخْرِجُهُمْ مِنَ الظُّلُمَاتِ إِلَى النُّورِ بِإِذْنِهِ وَيَهْدِيهِمْ إِلَى صِرَاطٍ مُسْتَقِيمٍ (16)


Sesungguhnya telah datang kepadamu cahaya dari Allah, dan Kitab yang menerangkan (15) 

Dengan kitab itulah Allah menunjuki orang-orang yang mengikuti keredhaan-Nya ke jalan keselamatan, dan (dengan kitab itu pula) Allah mengeluarkan orang-orang itu dari gelap gulita kepada cahaya yang terang benderang dengan seizin-Nya, dan menunjuki mereka ke jalan yang lurus. (16) QS. Al-Maidah: 15-16




Sebab kedua: Selalu ikhlas dan mengikuti tuntunan Rasulullah
Allah berfirman:

وَمَا أُمِرُوا إِلَّا لِيَعْبُدُوا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ

Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus. QS. Al-Bayyinah: 5

Begitu juga dengan kisahnya Nabi Yusuf Alaihissalam ketika Allah menceritakan tentang kisahnya dengan Zulaikha yang hampir jatuh ke dalam lubang kenistaan, tapi kemudian Allah palingkan itu karena yusuf adalah

إِنَّهُ مِنْ عِبَادِنَا الْمُخْلَصِينَ

Sesungguhnya Yusuf itu termasuk hamba-hamba Kami yang ikhlas. QS. Yusuf: 24

Sebab ketiga: Perbanyak istigfar dan taubat

Allah berfirman:

وَتُوبُوا إِلَى اللَّهِ جَمِيعًا أَيُّهَ الْمُؤْمِنُونَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ

Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung. QS. Annur: 31


Sebab Keempat: Muhasabah

Allah berfirman:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَا قَدَّمَتْ لِغَدٍ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ

Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. QS. Al-Hisyr: 18


Sebab kelima: Semangat mengerjakan amalan wajib

Sebab keenam: Semangat menuntut ilmu

Sebab ketuju: Berteman dengan orang sholeh


عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْمَرْءُ عَلَى دِينِ خَلِيلِهِ فَلْيَنْظُرْ أَحَدُكُمْ مَنْ يخالل

Dari Abu Hurairah, ia berkata, bersabda Rasulullah shollallahu alaihi wasallam, "Seseorang tergantung agama temannya, maka hendaknya ia melihat siapa yang ia jadikan teman." HR. Ahma dan berkata Syu'aib Al-Arnuth, Isnadnya Jayyid.

Sebab kedelapan: Menjaga diri dari perbuatan haram

وَلَا تَقْفُ مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ إِنَّ السَّمْعَ وَالْبَصَرَ وَالْفُؤَادَ كُلُّ أُولَئِكَ كَانَ عَنْهُ مَسْئُولًا

Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya. QS. Al-Isra: 36


Sebab kesembilan: Sadar dengan langkah-langkah setan


يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَتَّبِعُوا خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ وَمَنْ يَتَّبِعْ خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ فَإِنَّهُ يَأْمُرُ بِالْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ

Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengikuti langkah- langkah syaitan. Barangsiapa yang mengikuti langkah-langkah syaitan, maka sesungguhnya syaitan itu menyuruh mengerjakan perbuatan yang keji dan yang mungkar. QS. Annur: 21

Obat Ketika Terhempas Jauh Dari Istiqomah

Obat pertama: Perbanyak istigfar

Allah berfirman

فَاسْتَقِيمُوا إِلَيْهِ وَاسْتَغْفِرُوهُ


Maka tetaplah pada jalan yang lurus menuju kepada-Nya dan mohonlah ampun kepadaNya.. QS. Fushilat: 6

Ungkapan yang  paling indah tentang ayat ini, sebagaimana yang diungkapkan oleh Syekh Assa'di, beliaru berkata,

ولما كان العبد،-ولو حرص على الاستقامة- لا بد أن يحصل منه خلل بتقصير بمأمور، أو ارتكاب منهي، أمره بدواء ذلك بالاستغفار المتضمن للتوبة فقال: (وَاسْتَغْفِرُوهُ)

Ketika seorang hamba  semangat dalam istiqomah, maka konsekuensinya dia akan terjatuh dalam sebuah celah, baik kurang dalam mengerjakan sebuah perintah, atau melakoni sebuah larangan, maka Allah perintahkan mengobatinya dengan banyak beristigfar yang mencakup taubat di dalamnya, oleh karena itu, Allah firmankan

وَاسْتَغْفِرُوهُ

Dan beristigfarlah kepada-Nya.

Obat kedua: Ikuti perbuatan buruk dengan perbuatan baik

Rasulullah bersabda,

اتَّقِ الله حيثما كنتَ ، وأتْبِعِ السَّيِّئَةَ الحسَنَةَ تَمْحُهَا

"Bertakwalah kepada Allah, di mana pun kamu berada, dan ikutilah perbuatan buruk dengan perbuatan baik, karena perbuatan baik akan menghapus perbuatan buruk." HR. Tirmidzi dan dihasankan  oleh Sykh al-Albani

Balasan Istiqomah

Allah berfirman

إِنَّ الَّذِينَ قَالُوا رَبُّنَا اللَّهُ ثُمَّ اسْتَقَامُوا تَتَنَزَّلُ عَلَيْهِمُ الْمَلَائِكَةُ أَلَّا تَخَافُوا وَلَا تَحْزَنُوا وَأَبْشِرُوا بِالْجَنَّةِ الَّتِي كُنْتُمْ تُوعَدُونَ (30)

Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: "Tuhan kami ialah Allah" kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka dengan mengatakan:

"Janganlah kamu takut dan janganlah merasa sedih; dan gembirakanlah mereka dengan jannah yang telah dijanjikan Allah kepadamu." QS. Fushilat: 30

Orang yang istiqomah, malaikat akan turun bergantian ketika kematian akan menjemput mereka sembari berucap, "Jangan takut" atas apa yang nanti kalian hadapi setelah mati. Dan  "Jangan bersedih" atas apa yang telah berlalu dan apa yang ditinggalkan. "Bergembiralah dengan surga yang dijanjikan kepada kalian." Lihat tafsir Assa'di tentang ayat ini.


Kemudian Allah tekankan lagi dalam surah lain dengan firman-Nya

إِنَّ الَّذِينَ قَالُوا رَبُّنَا اللَّهُ ثُمَّ اسْتَقَامُوا فَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ (13) أُولَئِكَ أَصْحَابُ الْجَنَّةِ خَالِدِينَ فِيهَا جَزَاءً بِمَا كَانُوا يَعْمَلُونَ (14)

Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: "Tuhan kami ialah Allah", kemudian mereka tetap istiqamah  maka tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan mereka tiada (pula) berduka cita.

Mereka itulah penghuni-penghuni surga, mereka kekal di dalamnya; sebagai balasan atas apa yang telah mereka kerjakan. QS. Al-Ahqaf: 13-14

Akhukum Fillah
Irsun Anwar Baddrun
***
Materi ini merupakan ringkasan materi kajian ahad pagi yang saya sampaikan dari buku riyadhussholihin bab istiqomah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Minassunnah berusaha menyajikan artikel Islam yang mengacu pada hadits-hadits Sahih yang merupakan dasar pijak cara kita beragama.