Kamis, 10 November 2016

Kegembiraan Bagi Yang Kehilangan Buah Hati



Pendahuluan

Buah hati adalah jantung hati, buah hati adalah ruh kita nanti yang akan berjalan di atas bumi.


Kehilangan buah hati sangatlah menyayat hati. kehilangan buah hati memilukan hati.


Rasulullah pun pernah bersedih hati dengan kehilangan buah hati. Air mata merina-rinai, tapi beliau sadar bahwa buah hati adalah milik Rabbul Izzati


إِنَّ الْعَيْنَ تَدْمَعُ ، وَالْقَلْبَ يَحْزَنُ ، وَلاَ نَقُولُ إِلاَّ مَا يَرْضَى رَبُّنَا

“Mata boleh berderai, hati boleh bersedih, dan tidak kita ucapkan kecuali sesuatu yang diridhoi Rabbul Izzati.” HR. Bukhari


ﺇِﻥَّ ﻟِﻠَّﻪِ ﻣَﺎ ﺃَﺧَﺬَ ﻭَﻟَﻪُ ﻣَﺎ ﺃَﻋْﻄَﻰ ﻭَﻛُﻞُّ ﺷَﻰْﺀٍ ﻋِﻨْﺪَﻩُ ﺑِﺄَﺟَﻞٍ ﻣُﺴَﻤًّﻰ


"Sesungguhnya Allah memiliki apa yang Ia ambil dan memiliki apa yang ia berikan dan setiap sesuatu telah di tentukan waktunya di sisi-Nya." HR. Muslim.


قال ابن مسعود : ما منكم إلا ضيف ، وماله عارية ، والضيف مرتحل ، والعارية مؤداة إلى أهلها

Ibnu Mas'ud berkata, "Tidaklah kalian kecuali hanya seorang tamu, dan hartanya hanyalah titipan. Tamu akan pulang, dan titipan akan dikembalikan pada pemiliknya."


Allah katakan dalam hadits Rasulullah


" ابْنُوا لِعَبْدِي بَيْتًا فِي الْجَنَّةِ وَسَمُّوهُ بَيْتَ الْحَمْدِ "


“Bangunkan untuk hamba-Ku sebuah rumah di surga dan berilah nama rumah itu dengan al-hamdu.” Disahihkan Al-Bani dalam Assilsilah Asshohihah (1408)

Untuk siapa?
Untuk hamba yang kehilangan buah hati kemudian memuji Allah dan bersabar atas apa yang menimpa sembari berucap

Inna Lillahi Wainna Ilaihi Roji'un.

Kabar Gembira Pertama
Mendapat Ampunan, Kasih Syang dan Dilindungi Dari Azab


الَّذِينَ إِذَا أَصَابَتْهُمْ مُصِيبَةٌ قَالُوا إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ (156) أُولَئِكَ عَلَيْهِمْ صَلَوَاتٌ مِنْ رَبِّهِمْ وَرَحْمَةٌ وَأُولَئِكَ هُمُ الْمُهْتَدُونَ (157)

(yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: "Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji'uun"


Mereka itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk.


Ada tiga kabar gembira pada ayat di atas

satu: mendapat keberkatan yang sempurna
Dua: rahmat dari Allah
Tiga: Mendapat petunjuk

Allah sebutkan ayat di atas setelah menyebutkan berragam cobaan,  berupa
Tidak ada rasa aman (ketakutan). Kelapaaran. Kekurangan harta. Hilangnya jiwa. Dan Kekurang buah-buah.

Dan dalamm hal ini, kehilangan buah hati.'


Disebutkan dalam tafsir Addarul Mansur, bahwa kata wabassyirisshobirin (berikanlah kabar gembira untuk orang yang bersabar) dalam ayat 155 adalah surga.

Kata sholawat dalam ayat 157 adalah ampunan.
Kata Rahmat adalah kasih sayang dan dilindungi dari azab.
Kata Muhtadun adalah mendapat petunjuk untuk menyerahkan semuanya kepada Allah ketika mendapat musibah.

Ummu Salamah berceritia, "Kumendengar Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam berkata,


"Tidaklah seorang hamba ditimpa sebuah musibah dan berucap, "Inna Lillahi Wainna Ilaihi Roji'un, Allahumma Ajirni fi mushibatiy wa akhlifly khaeran minha"


Sesungguhnya kita milik Allah dan kepada-Nya kita kembali. Ya Allah berilah pahala dalam musibahku ini  dan gantikan yang lebih baik darinya.


Kecuali Allah akan berikan pahala dalam musibahnya dan menggantikan baginya sesuatu yang lebih baik dari musibah yang menimpanya."


Berkata Ummu Salamah, "Dan ketika meinggal suami saya Abu Salamah, saya pun mengucapkan sebagaimana yang Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam perintahkan, maka Allah pun menggantikan aku yang lebih baik dari suami saya, yaitu Rasulullah shollallahu Alaihi Wasallam." HR. Muslim 2166 (Syamilah)


Kabar Gembira Kedua
Selamat Dari Neraka



عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ امْرَأَةً أَتَتْ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِصَبِيٍّ لَهَا فَقَالَتْ يَا رَسُولَ اللَّهِ ادْعُ اللَّهَ لَهُ فَقَدْ دَفَنْتُ ثَلَاثَةً فَقَالَ لَقَدْ احْتَظَرْتِ بِحِظَارٍ شَدِيدٍ مِنْ النَّار


Dari Abu Hurairah Bahwa ada seorang wanita mendatangi Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam dengan bayinya, wanita itu lalu berkata, "Wahai Rasulullah, doakan kepada Allah untuknya (bayinya) sungguh saya telah menguburi tiga anakku (tiga anakku telah meninggal)


Rasulullah lalu berkata, "Sungguh kamu telah melindungi dirimu dari panas yang amat sangat dari api neraka. HR. Bukhar dalam Adabul Mufrad 1/63 No. 147 (Syamilah) Berkata Syekh Al-Bani Sohih.


Kabar Gembira Ketiga
Dimasukkan Ke Surga


Allah berfirman
وَالَّذِينَ آمَنُوا وَاتَّبَعَتْهُمْ ذُرِّيَّتُهُم بِإِيمَانٍ أَلْحَقْنَا بِهِمْ ذُرِّيَّتَهُمْ وَمَا أَلَتْنَاهُم مِّنْ عَمَلِهِم مِّن شَيْءٍ كُلُّ امْرِئٍ بِمَا كَسَبَ رَهِينٌ

Dan orang-oranng yang beriman, dan yang anak cucu mereka mengikuti mereka dalam keimanan, Kami hubungkan anak cucu mereka dengan mereka dan Kami tiada mengurangi sedikitpun dari pahala amal mereka. Tiap-tiap manusia terikat dengan apa yang dikerjakannya.  QS. Atthur:21


Syaratnya adalah iman untuk bisa dipertemukan dengan anak keturunan.


Rasulullah bersabda

( ما من الناس من مسلم يتوفى له ثلاث لم يبلغوا الحنث إلا أدخله الله الجنة بفضل رحمته إياهم )

"Tidaklah manusia dari seorang muslim yang wafat baginya tiga anak yang belum melakukan dosa kecuali Allah akan masukkan orang tersebut ke dalam surga dengan rahmat-Nya kepada mereka." HR. Bukhari 1/421 No.1191 (Syamilah) dari Sahabat Annas.


Juga dalil berikut, walau satu orang anak yang meninggal tetap memperoleh keutamaan mendapatkan surga

عَنْ مَحْمُودِ بْنِ لَبِيدٍ، عَنْ جَابِرٍ قَالَ: سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم يَقُولُ: "مَنْ مَاتَ لَهُ ثَلاَثَةٌ مِنَ الْوَلَدِ، فَاحْتَسَبَهُمْ دَخَلَ الْجَنَّةَ. قَالَ: قُلْنَا: يَا رَسُولَ اللَّهِ، وَاثْنَانِ؟ قَالَ: "وَاثْنَانِ.
قَالَ مَحْمُودٌ: فَقُلْتُ لِجَابِرٍ: أَرَاكُمْ لَوْ قُلْتُمْ وَوَاحِدٌ لَقَالَ وَوَاحِدٌ؟ قَالَ: وَأَنَا وَاللَّهِ أَظُنُّ ذَاكَ.

Dari Mahmud bin Labid, dari Jabir Radhiallahu  'Anhu berkata: Aku mendengar Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda, "Siapa yang meninggal baginya tiga orang anak, dan ia mengharapkan pahala maka ia akan masuk surga.

Jabir berkata, kami para sahabat berkata, "Wahai Rasulullah, bagaimana dengan dua?"

Rasulullah pun menjawab, "Juga dua."

Mahmud berkata, Saya berkata pada Jabir, "Kalau kalian katakan satu, apakah Rasulullah juga akan menjawab 'satu?'

Jabir berkata, "Demi Allah saya kira demikian."

HR. Ahmad dalam Musnad Ahmad bin Hambal  Bab Musnad Jabi bin Abdullah 3/306 No. 14324 (Syamilah)


Kabar Gembira Keempat
Dibangun Rumah Di Surga

Rasulullah bersabda

 (( إِذَا مَاتَ وَلَدُ العَبْدِ قَالَ اللهُ تَعَالَى لِمَلائِكَتِهِ : قَبَضْتُمْ وَلَدَ عَبْدي ؟ فَيقولون : نَعَمْ ، فيقول : قَبَضْتُمْ ثَمَرَةَ فُؤادِهِ ؟ فيقولون : نَعَمْ ، فيقول : ماذا قَالَ عَبْدِي ؟ فَيقولون : حَمدَكَ وَاسْتَرْجَعَ ، فيقُولُ اللهُ تَعَالَى : ابْنُوا لِعَبْدي بَيتاً في الجَنَّةِ ، وَسَمُّوهُ بَيْتَ الحَمْدِ

 “Apabila meninggal anak seorang hamba, maka Allah berkata kepada para malaikat-Nya,
“Kalian telah mengambil anak hamba-Ku.”
Para malaikat menjawab, “Benar.”
Allah berkata lagi, “Kalian telah mengambil buah hatinya.”
Malaikat menjawab, “Benar.”
Gusti Allah kemudian berkata, “Lalu apa yang diucapkan hamba-Ku?”
Malaikat menjawab, “Mereka memuji-Mu dan mengucapkan kalimat istirja’.”
Maka gusti Allah kemudian berkata, “Bangunkan untuk hamba-Ku sebuah rumah di surga dan berilah nama rumah itu dengan al-hamdu.” HR. Tirmidzi dari sahabat Abu Musa. Sunan Tirmidzi 3/341 No. 1021 (Syamilah) Dihasankan oleh Syekh Al-Bani

Kabar Gembira Kelima
Digantikan Dengan Yang Lebih Baik

 "Suatu saat wafat putra Abu Thalhah dari istrinya yang bernama Ummu Sulaim, maka Ummu Sulaim pun berkata kepada keluarganya, "Jangan kalian beritahu Abu Thalhah, sehingga saya yang memberitahunya sendiri."

Maka datanglah Abu Thalhah dan Ummu Sulaim pun menghidangkan makan malam untuknya, dan Abu Thalhah pun menikmatinya.

Setelah itu Ummu Sulaim berhias untuk Abu Thalhah yang tidak pernah ia berhias sebaik itu sebelumnya, maka terjadilah hubungan suami istri.

Dan ketika Ummu Sulaim melihat Abu Thalhah telah kenyang dan telah puas dengannya, Ummu Sulaim pun berkata,

“Wahai Abu Tholhah, tidakkah kamu melihat ayahnya si fulan meminjam suatu pinjaman dan mereka pun memberikan pinjaman itu, dan pada suatu saat, pinjaman itu pun diminta dari bapak si fulan, tapi meraka berat untuk mengembalikan pinjaman itu.”
Kini Abu Tholhah menanggapi perkataan Ummu Sulaem dengan berakta, “Mereka tidak adil.”

Berkatalah Ummu Sulaem, “Sungguh anakmu  adalah pinjaman dari Allah, maka sekarang Allah mengambil pinjaman itu, maka kembalikanlah, dan bertahmidlah.”
Abu Thalhah marah dan berkata, "Engkau meninggalkanku kemudian aku bersetubuh lalu kamu mengabarkanku tentang anakku?"

Abu Thalhah lantas pergi dan bertemu Rasulullah dan mengabarkan akan hal itu, maka Rasulullah kemudian mendoakan mereka.

Maka tak lama kemudian hamil lagi Ummu Sulaim dan Allah gantikan yang pertama dengan yang lebih baik dan dinamakan Abdullah.
Baca kisah lengkap Thalhah Dan Ummu Sulaim di sini

Akhukum Fillah
Irsun Anwar Badrun
Sragen 11 Nov 2016

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Minassunnah berusaha menyajikan artikel Islam yang mengacu pada hadits-hadits Sahih yang merupakan dasar pijak cara kita beragama.