Senin, 14 November 2016

Pengertian Tawadhu



Tawadhu' berasal dari bahasa Arab dengan asal kata وضع (wadha'a).


kata  وضع (wadha'a) memiliki banyak arti, di antaranya, meletakkan, melepaskan dan menghinakan. Dan dalam Lisanul Arab وضع (wadha'a) lawan katanya adalah رفع (rafa'a) mengangkat.


Kalau disimpulkan dari asal katanya, yaitu meletakkan diri pada posisi seorang hamba. Melepaskan diri dari semua keangkuhan dan kesombongan. Dan menghinakan diri di hadapan kebenaran. Serta tidak mengangkat diri dengan keangkuhan.


KEMBALI PADA TAWADHU'


Dalam Mu'jamul Syamil, "Yaitu menampakkan rasa malu dan tidak sombong serta  congkak."


Dalam Mu'jamul Wasith, "Yaitu merasa hina dan rendah."


Berkata Fudahil, "Tawadhu' adalah merendah kepada yang haq dan tunduk kepadanya dan menerimanya dari siapa yang menyampaikannya." Lihat Dalilul Falihin 3/47


Berkataka Ibnu 'Atho, "Tawadhu' itu ialah menerima kebenaran dari setiap orang yang menyampaikannya." Lihat Dalilul Falihin 3/47


Abu Yazid Al-Basthomy ditanya, "Kapan seseorang menjadi orang yang tawadhu'?"


Beliau menjawab, "Apabila seseorang tidak melihat pada dirinya sebuah kedudukan tinggi dalam keadaan apapun. Tidak juga melihat pada orang lain lebih hina dari dirinya." Lihat Dalilul Falihin 3/47

Baca artikel lengkap tentang (Potret Ketawadhuan Rasulullah) di sini

***

Akhukum Fillah

Irsun Anwar Badrun
Manyaran Wonogiri 14 Nov 2016

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Minassunnah berusaha menyajikan artikel Islam yang mengacu pada hadits-hadits Sahih yang merupakan dasar pijak cara kita beragama.